Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 52

""Dengan berlakunya UU Cipta Kerja No. 11 tahun 2020, kami berharap ada kepastian hukum
              dan  implementasi  perbaikan  kesejahteraan  awak  kapal  perikanan  dan  nelayan  buruh,  yang
              dimulai dari upah yang layak," kata Direktur SAFE Seas Project, Nono Sumarsono.

              Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Dinas
              Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
              Provinsi  Sulawesi  Utara,  serta  Dewan  Pengupahan  Nasional  sepakat bahwa  diskusi  ini  dapat
              mendorong  kejelasan  tentang  peran  Pemerintah  Pusat  dan  Daerah  dalam  menentukan  dan
              memastikan  adanya  upah  minimum  bagi  awak  kapal  perikanan,  dan  penyelarasan  dengan
              kondisi kerja mereka.

              Kepastian Upah Minimum Awak Kapal Perikanan perlu mengikuti ketentuan yang ada baik yang
              bersifat umum dari sisi ketenagakerjaan maupun yang bersifat khusus yang diatur secara teknis.
              "Tentunya dengan tetap memperhatikan relevansi ketentuan terhadap implementasi di lapangan
              serta dengan mempertimbangkan kelangsungan bekerja dan keberlanjutan usaha," tutur Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dalam sambutan tertulisnya.

              Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan melalui sambutannya, Instrumen kontrol yang
              digunakan  adalah  melalui  penerapan  perjanjian  kerja  laut  sebagai  salah  satu  syarat  dalam
              penerbitan izin berlayar bagi setiap kapal yang akan melakukan penangkapan ikan.

              Fendiawan  Tiskiantoro  selaku  Kepala  Dinas  Kelautan  dan  Perikanan  Provinsi  Daerah  Jawa
              Tengah, juga mendorong penerapan Perjanjian Kerja Laut (PKL) sebagai upaya perlindungan
              awak kapal perikanan dengan mensosialisasikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
              dan PKL di 11 pelabuhan perikanan di Jawa Tengah.

              Terkait peran pemerintah daerah dalam memastikan perlindungan awak kapal perikanan yang
              dalam UU Cipta Kerja telah dihapuskan denda pelanggaran oleh pengusaha, Provinsi Daerah
              Sulawesi Utara telah membentuk Forum Daerah Perlindungan Awak Kapal Perikanan melalui SK
              Gubernur Sulawesi Utara Nomor 117 Tahun 2020.

              Menurut Elric Takanasanakeng selaku Kepala Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan Dinas
              Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Provinsi  Sulawesi  Utara,  forum  tersebut  merupakan  wadah
              kolaborasi  antara  instansi  terkait  di  sektor  Ketenagakerjaan,  Kelautan  dan  Perikanan,  serta
              Perhubungan untuk memastikan kondisi kerja, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), PKL, dan
              akomodasi di atas kapal melalui kegiatan inspeksi bersama.
              Dosen Hukum Perburuhan Universitas Airlangga, Hadi Subhan menjelaskan bahwa filosofi dari
              upah  minimum  adalah  proteksi  hak  pekerja,  jaringan  pengaman  sosial,  dan  produktivitas.
              Mendorong  upah  minimum  artinya  mendorong  perlindungan  hak  asasi  pekerja  di  sektor
              perikanan dengan cara adanya penetapan upah berbasis sektor perikanan. Sedangkan Albert
              Bonasahat dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) menjelaskan bahwa upah minimum untuk
              awak kapal perikanan juga diterapkan di negara lain seperti Thailand. Penting bagi pemerintah
              Indonesia mulai memikirkan penetapan upah sektoral bagi awak kapal perikanan sebagai bagian
              dari perlindungan.















                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57