Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 54
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan akan terus mengoptimalkan pelatihan kerja di BLK sebagai salah
satu cara menekan angka pengangguran. Sekaligus meningkatkan program-program perluasan
kerja dan padat karya. "Kemnaker akan terus melakukan peningkatan kompetensi melalui
berbagai kegiatan yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) pemerintah pusat maupun daerah. Kami
juga akan terus melakukan berbagai kegiatan perluasan kesempatan kerja," kata Menteri
Ketenagkaerjaan, Ida Fauziyah, usai menghadiri Grand Final Debat Virtual Ketenagakerjaan 2021
di Pusat Diklat SDM Kemnaker, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021).
70 PERSEN ANGGARAN KEMNAKER UNTUK BIKIN PEKERJA KIAN TERAMPIL
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan akan terus mengoptimalkan pelatihan kerja di BLK
sebagai salah satu cara menekan angka pengangguran. Sekaligus meningkatkan program-
program perluasan kerja dan padat karya.
"Kemnaker akan terus melakukan peningkatan kompetensi melalui berbagai kegiatan yang ada
di Balai Latihan Kerja (BLK) pemerintah pusat maupun daerah. Kami juga akan terus melakukan
berbagai kegiatan perluasan kesempatan kerja," kata Menteri Ketenagkaerjaan, Ida Fauziyah,
usai menghadiri Grand Final Debat Virtual Ketenagakerjaan 2021 di Pusat Diklat SDM Kemnaker,
Jakarta Timur, Rabu (17/2/2021).
Menurutnya, program pelatihan melalui di BLK tidak hanya untuk menyelesaikan masalah klasik
ketenagakerjaan seperti daya saing dan produktivitas yang masih kalah dengan negara lain, link
and match, ataupun bonus demografi. Pelatihan di BLK juga dibutuhkan untuk menangani
dampak pandemi COVID-19 pada sektor ketenagakerjaan.
Berdasarkan data BPS, pada Agustus 2020 jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 138
juta orang. Terdiri dari 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta penganggur.
Adapun tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen. Masih berdasarkan data
BPS, selama pandemi COVID-19, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak
pandemi.
"Kita juga mendorong pelatihan-pelatihan yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan di samping
untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja, kami juga mendorong untuk menjadi wirausahawan,"
katanya.
Sementara itu, 70 persen anggaran Kemnaker dialokasikan untuk program peningkatan
kompetensi. Meski begitu, Kemnaker memiliki program lain untuk membantu menekan angka
pengangguran, yaitu perluasan kesempatan kerja.
"Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang misalnya padat karya, melakukan peningkatan
infrastruktur, melakukan kegiatan TKM (Tenaga Kerja Mandiri), TTG (Teknologi Tepat Guna),
dan kegiatan lain yang sifatnya perluasan kesempatan kerja," pungkasnya.
Kementerian Ketenagakerjaan berencana menjadikan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
sebagai pionir pendirian BLK di tengah kawasan industri.
Dirjen Binalattas Kemnaker Budi Hartawan mengatakan, nantinya BLK Kota Batam akan
difokuskan pada program pelatihan kerja yang dikhususkan pada jenis-jenis kejuruan yang
dibutuhkan oleh industri-industri yang berada di sekitar kawasan Batam.
"Tentu saja, ketersediaan pelatihan kerja akan merujuk pada pertumbuhan dan perkembangan
industri di sekitar Batam serta disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerjanya," kata Budi
53