Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 120

Presiden  Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KSBSI),  Elly  Rosita  Silaban
              mengungkapkan, masukan dan aspirasi buruh tidak diakomodir dalam UU Cipta Kerja. Padahal,
              Tim Tripartit telah sepakat akan memasukkan hasil pertemuan dalam klaster ketenagakerjaan di
              dalam UU Cipta Kerja. Karena itu. Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh
              Indonesia (DEN KSBSI) menyatakan perlawanan. Ikut protes melakukan unjuk rasa menolak UU
              Cipta Kerja

              "Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja mendegradasi hak-hak dasar buruh," protes Elly.

              Hak-hak dasar buruh yang terdegradasi itu yakni. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PWKT) atau
              kontrak  kerja  tanpa  batas,  outsourcing  diperluas  tanpa  batas  jenis  usaha,  upah  diturunkan,
              besaran pesangon diturunkan.

              "Saya menginstruksikan setiap anggota KSBSI dan 10 federasi afiliasi lainnya, untuk menggelar
              unjuk  rasa  berhari-hari  di  daerahnya  masing-masing,  menolak  pengesahan  Undang-Undang
              Cipta Kerja," kata Elly, Kamis (8/10).
              Selain unjuk rasa, lanjutnya, pihaknya akan meminta Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan
              Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) demi pembatalan Undang-Undang Cipta Kerja.

              Langkah lain, KSBSI juga akan melakukan judicialreview (uji materi) UU Cipta Kerja. "DEN KSBSI
              dan 10 federasi afiliasi akan melakukan itu ke Mahkamah Konstitusi (MK)," tandasnya.

              Berikut  wawancara  mengenai  langkah-langkah  dilakukan  buruh  untuk  menolak  UU  Ciptaker,
              yang ditanggapi pengusaha.















































                                                           119
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125