Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 24

Halte busway pun tak luput dari sasaran pembakaran. Termasuk mobil polisi. Polda Metro Jaya
              telah  mengamankan  hampir  seribu  perusuh  yang  diduga  terlibat  dalam  bentrokan  dengan
              petugas kepolisian dan perusakan sejumlah fasilitas umum di Jakarta.

              Tidak hanya di Jakarta. Di sejumlah daerah juga menggelar aksi serupa. Di Kota Malang, Jawa
              Timur, ribuan orang yang merupakan perwakilan mahasiswa dan buruh di wilayah Malang Raya
              berkumpul  di  depan  Gedung  Dewan  Perwakilan  Rakyat  Daerah  (DPRD).  Unjuk  rasa  awalnya
              berlangsung damai. Namun, beberapa saat kemudian terjadi kericuhan. Pengunjuk rasa sempat
              melemparkan  batu,  dan  menyalakan  api,  dan  petasan.  Petugas  kepolisian  kemudian
              mengerahkan kendaraan water canon, dan menembakkan gas air mata.

              Di  Jogja  aksi  unjuk  rasa  eno-lak  Undang-Undang  Cipta  Kerja  oleh  berbagai  elemen  buruh,
              mahasiswa, serta pelajar di depan Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta juga ricuh.

              Aksi yang dimulai sekitar pukul -11,00 WIB itu gwalnya berlangsung damai dengan orasi secara
              bergantian berisi tuntutan penolakan UU Cipta Kerja. Namun demikian, saat gelombang massa
              semakin bertambah, kerusuhan tak bisa terhindarkan. Sejumlah lemparan batu dan botol air
              minum beterbangan di depan Gedung DPRD DIY yang berlokasi di Jalan Malioborc itu.

              Pelemparan batu melebar hingga di sekitar area gedung DPRD DIY hingga mengenai sejumlah
              bangunan.  Polisi  yang  membuat  barikade  tak  mampu  menahan  gelombang  massa  sehingga
              menggerakkan mobil water canon. Polisi juga menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.

              Aksi  di  Kendari,  Sulawesi  Tenggara,  juga  ricuh.  Pihak kepolisian  yang mengamankan  Kantor
              Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) memukul mundur. Massa
              gabungan  dari  berbagai  lembaga  organisasi dan  universitas  di  Kota  Kendari  dipukul  mundur
              karena  melempari  Kanloi/DPRD  dengan  menggunakan  batu  dan  kayu.  Polisi  terus  memukul
              mundur massa dengan menggunakan tembakan gas air mata dan tembakan water canon ke
              arah  massa.  Meskipun masa  pengunjuk  rasa  ditembaki gas  air  mata  dan  water  canon,  para
              demonstran tidak gentar bahkan terUs berbalik melempar dengan menggunakan batu ke arah
              kepolisian.
              RUU Cipta Kerja disahkan DPR pada Senin (5/10) lalu.Setelah UU dibahas, tahapan selanjutnya
              pengesahan dan pengundangan. Pengesahan itu tanda tangan Presiden dan pengundangan itu
              pemberian  nomor.'  Presiden  pirnya  waktu  tiga  puluh  hari.  Namun  demikian,  UU  yang  tidak
              ditandatangani Presiden juga tetap akan diundangkan. Tidak ada pengaruhnya terhadap batal
              atau  tidaknya  suatu  Undang-Undang.  Kecuali  jika  Presiden  mengeluarkan  Perppu  (Peraturan
              Permerintah  Pengganti  Undang-Undang).  Wewenang  khusus  Presiden  berdasarkan  Pasal  22
              Konstitusi, Tapi, Perppu juga bukan membatalkan, tapi membuat materi muatan UU baru dalam
              bentuk Perppu menggunakan kekuasaan Presiden untuk mengeluarkan Perppu. Syaratnya, ada
              hal ihwal kegentingan memaksa. Apakah demo menolak UU Cipta Kerja kondisi abnormal dengan
              alasan kegentingan memaksa?
              Jangan Terprovokasi

              Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jambi Soekamto mengimbau masyarakat tidak mudah
              terprovokasi  pihak-pihak  tertentu  terkait  Undang  Undang  tentang  Cipta  Kerja  Ada  baiknya
              masyarakat . terlebih dahulu membaca, meneliti dan memahami substansi undang undang.

              "Jangan mudah terprovokasi, ada baiknya diteliti terlebih dahulu substansi dari UU Cipta Kerja
              tersebut dan menginventarisasi mana substansi yang merugikan buruh dan masyarakat," kata
              Prof Soekamto di Jambi, Kamis.

              Jika masyarakat sudah meneliti dan memperhatikan substansi dari UU itu maka masyarakat baru
              dapat menelaah mana substansi yang merugikan buruh dan masyarakat atau sekelompok orang


                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29