Page 344 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 344

Ringkasan

              Rapat Paripurna DPR RI telah mengesahkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada Senin 5
              Oktober 2020. Namun, sampai saat ini beberapa pihak masih menentang pengesahan tersebut
              terutama kaum  buruh  .

              Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani memastikan pembahasan
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja sudah melibatkan seluruh elemen buruh. Di mana
              enam  konfederasi  serikat  buruh  dari  berbagai  bendera  di  ajak  duduk  bersama,  melakukan
              pembahasan yang difasilitasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan di Kemenko Perekonomian.



              6 SERIKAT BURUH IKUT BAHAS RUU CIPTA KERJA, KSPI DAN KSPSI PILIH WALK
              OUT
              Rapat Paripurna DPR RI telah mengesahkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada Senin 5
              Oktober 2020. Namun, sampai saat ini beberapa pihak masih menentang pengesahan tersebut
              terutama kaum  buruh  .

              Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani memastikan pembahasan
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja sudah melibatkan seluruh elemen buruh. Di mana
              enam  konfederasi  serikat  buruh  dari  berbagai  bendera  di  ajak  duduk  bersama,  melakukan
              pembahasan yang difasilitasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan di Kemenko Perekonomian.
              "Kita berbicara dengan enam konfederasi  buruh  yang besar. Di bulan Juli selama tiga Minggu
              kita bertemu setiap hari dari pagi sampai malam. Selama tiga Minggu bertemu setiap kali mereka
              membawa 15 orang dunia usaha membawa 15 orang," kata dia dalam diskusi secara virtual di
              Jakarta, Kamis (8/10).
              Namun dalam perjalanannya, dari keenam konfederasi buruh yang dilibatkan pemerintah dua
              diantaranya  melakukan   walk  out   .  Keduanya adalah  Konfederasi  Serikat Pekerja  Indonesia
              (KSPI) danKonfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

              "Dari enam itu dua walk out. Di mana dua itu keluar sebelum masuk materi pembahasan. Intinya
              Mereka bilang kita tidak mau ada pembahasan. Dua walk out yaitu Said Iqbal dan juga Andin,"
              imbuh dia.

              Rosan yang ditugaskan menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Omnibus Law saat itu pun tidak
              keberata atas keluarnya dua serikat buruh dari pembahasan RUU Cipta Kerja. Sebab, empat
              serikat buruh lain yang melakukan dialog bersama pemerintah sudahmencerminkan 75 persen
              dari total buruh yang terdaftar sebagai anggota serikat pekerja.

              Di mana total pekerja yang terdaftar sebagai serikat pekerja itu mencapai sekitar 3,4 juta orang
              dari 131 juta orang tenaga kerja di Indonesia.

              "Oleh  sebab  itu  keempat  ini  sudah  tersampaikan  dengan  beberapa  kesepakatan.  Kami  pun
              dipanggil DPR paling banyak adalah masalah tenaga kerja," kata dia.

              Rosan tak menampik, jika kluster ketenagakerjaan paling banyak disuarakan oleh para serikat
              buruh  . Salah satunya adalah masalah penurunan jumlah pesangon yang menjadi 25 kali.
              Namun, sejalan dengan itu, pemerintah dan dunia usaha memandang bahwa jumlah pesangon
              yang dibayarkan di Indonesia jauh lebih banyak jika dibandingkan negara-negara Asean lainnya.





                                                           343
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349