Page 345 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 345
"Walaupun ini diturunkan contohnya pesangon ke 25 kali itu masih yang paling tinggi
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya Seperti Vietnam mereka itu rata-rata di 10
Malaysia itu juga Thailand antara 10 sampai 15 dan itu pun masih tinggi," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra Sumber: Merdeka.com Sebelumnya, Buruh dari Serikat Pekerja
Mandiri (SPM) Hotel Restoran Jawa Barat menuntut pemerintah daerah agar segera menerbitkan
surat penolakan berlakunya Undang-undang (UU) Cipta Kerja . Pasalnya, peraturan tersebut
dianggap semakin merugikan kelompok buruh di sektor tersebut.
Sekertaris Regional SPM Hotel Restoran Jawa Barat Dani Joel menjelaskan, puluhan pasal UU
Cipta Kerja dianggap lebih buruk dari UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Dani
menyebutkan, kondisi terkini, anggota buruh dikelompoknya banyak yang sudah tidak bekerja
bahkan ada dipecat.
"Ini ada yang masih bekerja, yang dirumahkan bahkan ada yang dirumahkan tapi tidak dibayar.
Itu sesuai dengan kesepakatan kami, melalui surat edaran gubernur di kala perusahaan tidak
mampu harus berbicara dengan serikatnya. Bahkan kami sudah berunding, sudah melakukan
bipartit dan sudah ada hasilnya, mereka mengingkarinya," ujar Dani di depan Kantor Gubernur
Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis, (8/10/2020).
Dani mengatakan kondisi tersebut diperkirakan akan lebih buruk dengan peraturan yang baru
disahkan ini. Dani mengaku kelompoknya harus ikut menentang keberadaan UU Cipta Kerja
dengan cara berunjuk rasa.
Dani menerangkan belum lagi pada masa pandemi yang tengah berlangsung, kehidupan buruh
hotel dan restoran hanya mengandalkan keahlian mereka. Salah satunya dengan berdagang
makanan siap saji.
"Itu pun hanya jika ada pesanan yang kita terima. Selebihnya hanya menunggu orderan dari
pemesan yang telah ada," sebut Dani.
Pada hari terakhir unjuk rasa menentang pemberlakuan UU Cipta Kerja di Kota Bandung,
puluhan kelompok buruh akan melakukan aksinya di depan kantor Gubernur Jawa Barat.
Selebihnya kelompok mahasiswa akan berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jawa Barat.
Tak berbeda jauh, sejumlah aliansi buruh yang demo atas disahkan Omnibus Law Rancangan
Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja kembali berdatangan ke Gedung DPR/MPR, Kamis
(9/10/2020).
Namun, polisi mengadang mereka di flyover Senayan. Anggota Brimob langsung membuat
barikade menghalau peserta demo yang sebagian besar mengendarai sepeda motor.
Tak terima, buruh mengeber-geber sepeda motor, dan membunyikan klakson. Suara bising
knalpot menyedot perhatian pengendara lain. Mereka menyaksikan demo buruh dari atas
jembatan Senayan.
Terdengar sejumlah kalimat umpatan yang ditujukan untuk anggota DPR. Mereka juga meminta
kepolisian membuka jalur.
"Buka,buka, buka, buka," teriak buruh yang demo .
Kepolisian berusaha bernegosiasi dengan buruh. Mereka pun diarahkan untuk Jalan Gerbang
Pemuda. Usaha ini pun membuahkan hasil.
Konsentrasi buruh dipusatkan di Jalan Gerbang Pemuda..
344