Page 374 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 374

menyejahterakan rakyatnya dengan memberi mereka pekerjaan dan pendapatan yang layak,"
              tegas Sekjen MUI ini.
              Anwar Abbas bahkan menyindir pemerintah Indonesia yang tampak acuh dengan kesejahteraan
              rakyatnya atas hadirnya UU Ciptaker tersebut.

              Sindiran tersebut dia lakukan dengan mengapresiasi pihak China yang begitu niat memberikan
              rakyatnya pekerjaan kendati berada jauh dari negerinya.

              "Jadi  salut  buat  pemerintah  dan  pengusaha  Tiongkok  yang  benar-benar  memikirkan
              kesejahteraan rakyatnya. Karena kalau mereka akan melakukan investasi yang mereka pikirkan
              tidak hanya bagaimana mendapatkan keuntungan finansial saja, tapi juga bagaimana mereka
              bisa membela dan menyejahterakan rakyatnya dengan memberi mereka pekerjaan meskipun
              harus bekerja di tempat yang jauh dari negerinya," ucap dia.

              "Lalu bagaimana dengan sikap pemerintah dan para politisi serta para pengusaha besar di negeri
              ini? Untuk mengetahui jawabannya mari kita tanya kepada rumput yang bergoyang," sambung
              Sekjen MUI itu.

              Seperti diketahui, DPR setuju mengesahkan Rancangan Undang-Undang atau RUU Cipta Kerja
              menjadi Undang-Undang pada Senin, 5 Oktober 2020.

              Namun, sejumlah kalangan masih menyuarakan penolakannya atas disahkannya RUU Cipta Kerja
              ini, termasuk salah satunya dari elemen buruh. Meski begitu Menteri Tenaga Kerja (Menaker)
              Ida Fauziyah mengakui tidak bisa pemerintah menyenangkan seluruh pihak.

              "Jika teman-teman ingin 100 persen diakomodir, itu tidak mungkin. Namun bacalah hasilnya.
              Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang benderang," ujar Ida.

              Senada, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan RUU Cipta Kerja
              yang telah disahkan menjadi UU Cipta Kerja membuat para tenaga kerja akan banyak terbantu.

              Lantas,  apa  saja  keuntungan  sebenarnya  keuntungan  RUU  Cipta  Kerja  yang  telah  disahkan
              menjadi UU Cipta Kerja untuk pekerja?  Menko Perekenomian Airlangga menyebutkan, dalam
              RUU Cipta Kerja, salah satunya sudah diatur tentang bonus yang akan diterima para buruh.
              Bahkan telah diatur pula jam lembur para buruh.

              "Dalam UU tersebut sudah diatur bonus yang diterima buruh berbasis kinerja. Jumlah maksimal
              jam lembur juga ditambah dari tiga jam menjadi empat jam per hari. Ini tentunya menjadikan
              buruh lebih produktif," ujar Airlangga di Gedung DPR RI, Senin, 5 Oktober 2020.

              Dia menambahkan, dalam RUU Cipta Kerja disebutkan bahwa pemerintah akan membantu para
              karyawan  yang  terkena  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK)  dengan  memberikan  berbagai
              pelatihan kerja.

              Selain  itu,  jika  belum  mendapatkan  pekerjaan,  maka  pemerintah  akan  memberikan  bantuan
              berupa uang tunai, yang akan dibayarkan selama enam bulan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

              "Melaui UU Cipta Kerja, pemerintah hadir untuk membantu para karyawan yang di-PHK. Kalau
              belum  dapat  kerja,  mereka  akan  dapat  bantuan  berupa  gaji  dari  BPJS  Ketenagakerjaan,
              formatnya adalah asuransi," papar Airlangga.
              Menurut dia, selama ini, belum pernah ada jaminan terhadap tenaga kerja yang terkena PHK.
              Sehingga, dia merasa masyarakat perlu menerima tujuan baik pemerintah melalui UU Ciptaker.

              "Ini yang belum pernah terjadi. Sebelumnya hanya ada jaminan kematian, jaminan kecelakaan
              kerja, dan jaminan hari tua. Siapa yang menjamin apabila terjadi PHK?" tegas Airlangga.
                                                           373
   369   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379