Page 388 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 388

"Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia sangat jelas secara narasi, kita sepakat
              menolak dan mengusahakan alternatif lain seperti judicial review dan mendesak Presiden untuk
              mengeluarkan  Perppu.  Narasi  kita  tetap  sama,  jangan  sampai  masa  depan  negeri  ini  hanya
              dimiliki oleh semua kepentingan oligarki semata," tegas Remy.

              Menaker: Pembahasan RUU Cipta Kerja Dilakukan Secara Transparan dan Demokratis

              Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziyah, M.SI mengatakan, pihaknya menyadari
              di  balik  cita-cita  mulia  yang  terkandung  dalam  RUU  Cipta  Kerja,  terdapat  riak-riak  dinamika
              sosial, baik yang pro maupun yang kontra, terutama pada materi klaster ketenagakerjaan.

              Meski demikian Menaker memastikan bahwa pemerintah sangat terbuka atas berbagai masukan
              kontruktif.

              Hal itu disampaikan Menaker saat menjadi keynote speaker dalam webinar bertema Peluang dan
              Tantangan RUU Cipta Kerja yang diselenggarakan Injabar dan Universitas Padjajaran, Jumat
              (28/8/2020).

              "Proses panjang pembentukan RUU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan telah dilalui.
              Kami mulai kembali, kami review kembali dengan melibatkan partisipasi stakeholder, utamanya
              unsur pekerja, pengusaha juga unsur praktisi dan akademisi dari berbagai dimensi keilmuan,"
              ujar Ida.

              Bahkan meskipun RUU Cipta Kerja telah diserahkan dan tengah dibahas di DPR, Kementerian
              Ketenagakerjaan  bersama  serikat  pekerja  dan  pengusaha  terus  melakukan  pendalaman  atas
              subtansi ketenagakerjaan dalm RUU Cipta Kerja.

              "Pemerintah  sangat  terbuka  atas  berbagai  masukan  kontruktif,  proses  dilakukan  secara
              transparan dan demokratis, serta mengedepankan kepentingan nasional," tegas Ida.
              Dalam pemaparannya, Menaker menjelaskan bahwa RUU Cipta Kerja adalah bagian dari ikhtiar
              yang  diambil  pemerintah  guna  mewujudkan  visi  Indonesia  menjadi  negara  yang  maju  dan
              sejahtera.

              Pemerintah melihat sejumlah peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini antara
              lain;  pertumbuhan  ekonomi  yang  masih  rendah,  angka  pengangguran  yang  masih  tinggi,
              perlunya pembangunan SDM yang berkualitas, tantangan perkembangan ekonomi digital dan
              tren teknologi yang mengubah lanskap bisnis sehingga mempengaruhi peta kebutuhan tenaga
              kerja.

              Demikian  pula  perubahan  pola  hubungan  kerja  yang  semakin  dinamis  dan  fleksibel,  serta
              perlunya peningkatan daya saing investasi melalui kemudahan berusaha dan penataan regulasi
              yang  tumpang  tindih  yang  mempengaruhi  kecepatan  menangkap  peluang  investasi  untuk
              penciptaan lapangan pekerjaan dan pengembangan UMKM.

              Kebutuhan akan RUU Cipta Kerja semakin terasa ketika dihadapkan pada Pandemi Covid-19,
              yang tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan tapi juga ekonomi. Kehadiran UU Cipta Kerja
              diharapkan dapat menjadi landasan institusional negeri dan menciptakan lapangan kerja yang
              mengalami suply shock pasca pandemi yang berakibat meningkatnya jumlah pengangguran..










                                                           387
   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393