Page 438 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 438

Dituding sebagai sumber masalah, pemerintah pun tak tinggal diam. Rabu (7/10), 12 menteri
              menggelar  konferensi  pers  bersama  dan  menampik  satu  per  satu  kabar  miring  terkait
              pengesahan UU Cipta Kerja.

              Di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Kamavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki,
              Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna
              Laoly,  Menteri  Keuangan  Sri  Mulyani,  Menteri  Ket-enagakerjaan  Ida  Fauziyah,  Menteri
              Perindustrian  Agus  Gumiwang,  Menteri  Agraria  dan  Tata  Ruang/Kepala  Badan  Pertanahan
              Nasional  Sofyan  Djalil,  Kepala  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  Bahlil  Lahadalia,  Menteri
              Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin
              Tasrif.

              Belasan menteri itu berada di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airi
              angga Hartarto.

              Rombongan  itu  menjelaskan  satu  per  satupoin-poinyangmenyulutper-debatan  dari  mulai
              ketenagakerjaan, amdal, pertanahan, dan ekonomi. Airlangga menegaskan, salah satu informasi
              simpang  siur  terkait  UU  Cipta  Kerja  adalah  terkait  ketenagakerjaan,  terutama  tentang  upah
              minimum dan gaji.

              "Saya tegaskan upah minimum tidak dihapuskan, tetapi tetap mempertimbangkan pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi, dan salary yang diterima tidak akan turun," ujarnya.

              Menurut dia, banyakhoakstentang poin ketenagakerjaan yang beredar di kalangan masyarakat
              dan  memicu  perdebatan.  Terkait  denganpesangon,  dia  menjamin  tetap  diatur  dalam  beleid
              tersebut, bahkan ada jaminan kehilangan pekeij aan.

              Selain itu, waktu kerja dan istirahat minggu tetap berlaku sesuai dengan Undang-Undang yang
              berlaku. Sementara untuk pekerjaan dengan sifat tertentu yang membutuhkan fleksibilitas, hal
              itu diatur dalam pasal 77 bab Ketenagakerjaan. Ketum Partai Golkar itu menegaskan, pengusaha
              wajib memberikan cuti dan waktu istirahat, waktu ibadah.

              "Demikian  juga  terkait  dengan  cuti-cuti  baik  untuk  melahirkan,  menyusui,  haid  tetap  sesuai
              dengan Undang-Undang, tidak dihapus," tegasnya.

              Dia juga memastikan bahwa pekerja outsourdng akan mendapatkan jaminan perlindungan upah
              dan kesejahteraan. Selain itu, UU Cipta Kerja juga tetap mengatur tenaga kerja asing (TKA).

              "UntukTKAtentuyang diatur mereka yang dibutuhkan untukperawatan, maintenance, ataupun
              tenaga  peneliti  yang  melakukan  kerja  sama  ataupun  mereka  yang  datang  sebagai  buyer,"
              katanya.

              Kepastian soal UM ini juga ditekankan kembali oleh Menaker Ida. Dia mengatakan, ketentuan
              soal UM tetap diatur di mana ketentuannya juga mengacu UU 13/2003 dan PP78/2015. Memang
              dalam  RUU  terdapat  penegasan  variable  dan  formula  dalam  perhitungan  upah  berdasarkan
              pertumbuhan ekonomi dan inflasi. "Formula detailnya diatur PP" katanya. Selain itu, ketentuan
              upah minumim kota/ kabupaten juga tetap dipertahankan.

              Kemudian, dalam RUU ini juga menghapus ketentuan mengenai penangguhan pembayaran UM.
              Artinya, UM tidak bisa ditangguhkanlagi seperti yang sudah-sudah Di samping itu, dalam rangka
              memperkuat perlindungan upah serta meningkatkan UMKM, RUU ini turut mengatur ketentuan
              pengupahanbagi sektor usaha mikro dan kedi.

              "Sekali lagi kita harus berpikir, memberikan perlindungan itu tidak hanya pada pekerja formal
              saja. Tapi, juga harusmemastikan perlindungan bagi pekerja sektor usaha mikro kedi,'' paparnya.


                                                           437
   433   434   435   436   437   438   439   440   441   442   443