Page 536 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 536

Adapun Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengklaim banyak pelintiran informasi di masyarakat
              mengenai Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
              "Banyak distorsi informasi di masyarakat yang sesungguhnya jauh dari kenyataan," kata Ida.

              Ia menyebutkan beberapa contoh disinformasi seperti persoalan perjanjian kerja waktu tertentu
              (  PKWT  ) atau pekerja kontrak.

              Ida Fauziyah mengklaim pemerintah melindungi pekerja kontrak lewat UU Cipta Kerja dengan
              memberikan kompensasi di saat kontrak kerja berakhir.
              Kendati  demikian,  ia  tak  menjelaskan  persoalan  PKWT  yang  memungkinkan  adanya  potensi
              kontrak semur hidup.

              Ketentuan PKWT di UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan membatasi PKWT selama
              tiga tahun dihapus oleh UU Cipta Kerja.

              Politisi PKB itu juga mengklaim pemerintah melindungi tenaga kerja alih daya (  outsorcing  )
              lewat UU Cipta Kerja dengan mewajibkan perusahaan alih daya terdaftar oleh pemerintah.

              Namun, Ida tidak menjelaskan diperbolehkannya  outsorcing  pada segala bidang kerja yang
              diatur Cipta Kerja.

              Banyak kalangan menganggap pasal ini merugikan hak-hak pekerja dan sangat menguntungkan
              perusahaan.

              Adapun  Menteri  Dalam  Negeri  Tito  Karnavian  menyatakan  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja
              memotong dan menyederhanakan prosedur izin berusaha di daerah.

              Menurut Tito, setelah disahkannya UU tersebut, pemerintah akan menerbitkan peraturan (PP)
              yang  berisi  inventarisasi  dan  identifikasi  terhadap  jenis-jenis  usaha  yang  prosedurnya  mesti
              disederhanakan.

              "Sehingga anak-anak muda kita, masyarakat kita,  kelas menengah bawah terutama, mereka
              mau buka warung, restoran, mau buka usaha-usaha tadi termasuk usaha kreatif itu menjadi
              lebih mudah," kata Tito.
              Dengan cara itu, Tito berharap bisa menampung aspirasi dari pemerintah daerah (Pemda).

              Pemda diharapkan juga ikut memahami dan memiliki spirit yang sama atas lahirnya UU tentang
              Cipta Kerja tersebut.

              Mendagri tidak ingin anak muda yang merupakan tenaga kerja produktif terhambat saat akan
              membuka usaha di berbagai bidang usaha di daerah.
              "Kami  masukkan  dalam  tim,  mari  kita  identifikasi  jenis-jenis  usaha  apa  saja  yang  harus
              disederhanakan  dan  bagaimana  prosedurnya,  itu  norma,  standar,  prosedur  dan  kriterianya
              seperti apa. Yang penting intinya adalah mempermudah." kata Tito.

              .










                                                           535
   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541