Page 535 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 535

Dikomandoi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, para menteri terkait
              berkumpul  di  Kantor  Kemenko  Perekonomian  di  Jakarta  untuk  memberikan  pernyataan  pers
              bersama.



              SAAT PEMERINTAH MEMBELA DIRI USAI UU CIPTA KERJA DISAHKAN...

              JAKARTA,    -  Pemerintah  akhirnya  buka  suara  untuk  menanggapi  penolakan  keras  yang
              disampaikan  buruh  , pekerja, akademisi, dan masyarakat terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.
              Dikomandoi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, para menteri terkait
              berkumpul  di  Kantor  Kemenko  Perekonomian  di  Jakarta  untuk  memberikan  pernyataan  pers
              bersama.

              Beberapa  menteri  yang  memberikan  pernyataan  pers  yang  menunjukkan  pembelaan  diri
              pemerintah ialah Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Tenaga Kerja Ida
              Fauziyah, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

              Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
              hadir secara virtual, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

              Kendati demikian, di luar semua pembelaan itu, Yasonna mengakui pembahasan  UU Cipta Kerja
              di DPR berlangsung cepat.

              Berikut pengakuan Yasonna beserta pembelaan para menteri lainnya terhadap UU Cipta Kerja:
              Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui bahwa proses pembahasan UU Cipta Kerja
              diselesaikan dalam waktu yang singkat. RUU Cipta Kerja mulai dibahas sejak April, kemudian
              diselesaikan dan disahkan pada Oktober.

              Kendati demikian, Yasonna mengatakan, pembahasannya dilakukan secara terbuka.

              Menurut Yasonna, publik dapat mengakses rapat pembahasan RUU Cipta Kerja melalui tayangan
              streaming.


              Berbagai saran dan masukan publik pun dibahas oleh DPR dan pemerintah.
              "Pembahasannya  sangat  terbuka,  walaupun  relatif  cepat  tapi  dibahas  dalam  panja  melalui
              streaming  . Masukan-masukan baik dari fraksi semua dibahas," ujar Yasonna dalam konferensi
              pers, Rabu (7/10/2020).

              "Semua terbuka," kata dia.

              Meski pemerintah dan DPR kerap menekankan soal keterbukaan, namun proses pembahasan
              UU Cipta Kerja mendapat kritik dari kelompok masyarakat sipil, salah satunya akademisi.

              Sebab, keterbukaan pembahasan UU Cipta Kerja tidak menjamin adanya partisipasi publik.

              Direktur  Advokasi  dan  Jaringan  Pusat  Studi  Hukum  Dan  Kebijakan  Indonesia  (PSHK)  Fajri
              Nursyamsi mengatakan, ruang demokrasi yang disediakan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja
              hanya formalitas.

              Ia menilai pelibatan publik sangat minim. Apalagi situasi pandemi Covid-19 membuat partisipasi
              masyarakat terbatas.

              "Ruang-ruang yang terbuka hanya formalitas tanpa makna. Rapat-rapat yang disiarkan langsung
              hanya yang bersifat pemaparan, bukan pengambilan keputusan," kata Fajri, Selasa (6/10/2020).

                                                           534
   530   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540