Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 48

"Katanya pamali, tapi tidak saya perdulikan. Saya tanam saja. Toh di sana orang belinya mahal,
              di sini tinggal cabut udah jadi," katanya.
              Sri Dewi mengaku, dirinya juga merasa heran karena lebih senang menanam bunga kuburan
              berwarna kuning tersebut dibanding dengan bunga keladi yang sedang populer, "Sayapun heran,
              kenapa kok lebih suka dengan bunga itu," katanya.

              Pengakuannya, beberapa hari sebelum meninggal dunia, Dewi kerap mimpi buruk hingga dia
              sudah tidak bisa menceritakannya satu per satu.

              "Banyak memang mimpi buruk yang datang ke saya. Tapi saya sudah lupa, nggak ingat lagi
              mimpinya," katanya.

              Saat menceritakan anaknya, Sri Dewi menahan air mata dan tatapannya terlihat kosong.

              Sembari  memandangi  foto  anaknya  di  Facebook,  Sri  Dewi  berharap  jasad  anaknya  tersebut
              segera di kembalikan ke Asahan, Sumatera Utara.

              "Memang  kemarin  katanya  dah  mau  dikembalikan  melalui  kerajaan  Malaysia.  Tapi  informasi
              terakhir,  ada  orang  dari  organisasi  Aceh  bilang  mereka  yang  akan  memulangkan  korban,"
              ujarnya.

              Sri mengatakan, saat ini mereka lebih memilih berkoordinasi dengan salah satu organisasi Aceh
              tersebut untuk memulangkan korban ke tanah air.

              "Organisasi  Aceh  itu  bilang  yang  memulangkan,  melalui  pesawat  yang  nantinya  akan  kami
              jemput di Kualanamu," katanya.

              Namun  sampai  saat  ini  pihaknya  masih  menunggu  pesawat  kargo  yang  akan  memulangkan
              korban.

              "Katanya tanggal 29 atau 30 nanti sampai. Semua berkas sudah diselesaikan. Jadi insyaallah
              tinggal berangkat," katanya sembari menunduk.

              Dirinya berharap agar kakak korban yang juga berada di Malaysia bisa ikut dipulangkan bersama
              korban di tanggal 29 mendatang.
              "Kami minta kakak-kakaknya juga berangkat pulang kemari. Kami takut kalau anak kami jauh,"
              katanya.

              Wanita tersebut adalah Dinda TKW asal Asahan, Sumut, yang menangis lantaran menemukan
              adiknya tewas di kamar kontrakan mereka di Klang, Malaysia.

              Dinda menangis di hadapan wanita bermasker dan dua orang polisi Malaysia, seperti terpantau
              dalam video viral tersebut.

              "Bapak, kasih hidup adik saya bapak. Kasih hidup bapak," raungnya.

              Kemudian  dalam  video  tersebut  terlihat  polisi  dari  Malaysia  itu  mencoba  menanyakan  ada
              seorang pria kabur dari kamar korban.

              "Tadi ada yang melihat, satu lelaki kabur. Siapa itu?" tanya polisi itu yang langsung ditimpali
              Dinda, "Aku tidak tau bapak, kami satu bilik hanya kita ber-3 saja bapak," ujarnya.

              Sementara menurut keterangan pihak lain dalam video itu, menjelaskan jika kejadian itu tidak
              lama, karena sang kakak dan temannya hanya keluar sebentar membeli makan.

              "Kami tadi beli makan, terus gak tau udah seperti ini," ucap wanita dalam video.
                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53