Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 51

Ada 7 UU yang dikeluarkan dari pembahasan UU Cipta Kerja, terutama UU tentang pendidikan,
              serta 4 UU yang dimasukkan ke pembahasan. Ada pula perubahan mengenai jumlah bab dan
              pasal  dalam  RUU  Cipta  Kerja.  Saat  disahkan  pada  5  Oktober  2020,  aturan  itu  setebal  905
              halaman.

              Awalnya paripurna DPR RI dijadwalkan 8 Oktober 2020. Namun pada Senin (5/10), muncul kabar
              bahwa  paripurna  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dilangsungkan  di  hari  tersebut.  DPR  lalu
              menggelar  rapat  konsultasi  pengganti  Bamus  hingga  akhirnya  bersepakat  paripurna
              diselenggarakan siang itu juga.

              Benar saja, para menteri yang mewakili pemerintah berdatangan ke gedung DPR. Paripurna
              pengesahan RUU Cipta Kerja sekaligus penutupan masa sidang langsung digelar karena disebut
              ada  anggota  Dewan  yang  positif  Corona.  Dibanding  gedung  lockdown,  DPR  memilih
              mempercepat reses.

              Sidang paripurna pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja diwarnai debat panas antara peserta
              rapat dengan pimpinan DPR. Demokrat ngotot ingin menyampaikan pandangan fraksinya terkait
              penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

              Setelah debat panas berlangsung dengan pemimpin rapat Azis Syamsuddin, Demokrat memilih
              walk out (WO) dari pembahasan pengesahan RUU Cipta Kerja.
              Anggota Demokrat mengajukan interupsi agar pengesahan RUU Cipta Kerja ditunda atau voting.
              Setidaknya tiga politikus Demokrat interupsi yaitu Irwan, Didi Irawadi, dan Benny K Harman.
              Namun, Azis Syamsuddin tetap melanjutkan rapat.

              "Kalau  demikian,  kami  Fraksi  PD  menyatakan  walk  out  dan  tidak  bertanggung  jawab,"  kata
              Benny. Setelah itu, anggota Demokrat keluar dari ruang sidang.

              Jutaan buruh yang tergabung dalam berbagai asosiasi langsung melakukan aksi mogok nasional
              untuk menolak pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja. Aksi mogok nasional dilakukan selama 6-
              8 Oktober 2020.

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal pernah mengatakan mogok
              nasional diikuti oleh 2 juta buruh. Mereka berasal dari berbagai perusahaan yang tersebar di 25
              provinsi dari hampir 10 ribu perusahaan berbagai sektor industri di Indonesia.

              "Menyikapi rencana pemerintah dan DPR RI yang akan mengesahkan RUU Cipta Kerja dalam
              sidang paripurna DPR RI, maka KSPI dan buruh Indonesia beserta 32 federasi serikat buruh
              lainnya menyatakan menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja dan akan mogok nasional pada 6-8
              Oktober 2020. Mogok Nasional ini akan diikuti sekitar 2 juta buruh," kata Said kepada detikcom.

              Sebagai aksi mogok nasional, buruh yang tersebar di daerah akan setop produksi dari jam 06.00-
              18.00 WIB di lingkungan pabrik masing-masing.

              Puncak demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja terjadi pada Kamis (8/10). Aksi unjuk rasa itu
              diwarnai  kericuhan  hingga  menyebabkan  s3jumlah  fasilitas  umum  seperti  halte  TransJakarta
              mengalami kerusakan. Bahkan Halte TransJakarta Bundaran HI dan Tosari terbakar.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ada puluhan halte TransJakarta yang
              rusak akibat demo omnibus law Cipta Kerja yang berujung ricuh. Tiga halte di antaranya rusak
              berat dan harus dirombak total.
              "Jadi ada 46 halte yang mengalami kerusakan, kemudian ada tiga halte yang rusak berat. Ini
              seperti halte di Bundaran HI, Tosari, sama Sawah Besar. Itu rusak berat yang harus dirombak



                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56