Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 54

"Dari awal skema nya ini kan namanya bantuan, jadi seolah-seolah seperti dana perlindungan
              sosial. Padahal dana tersebut harus produktif dan berdampak bagi pemulihan ekonomi, untuk
              itu  konsepnya  harus  jelas  terlebih  dahulu,"  ujar  Enny  dalam  keterangan  di  Jakarta,  Selasa
              (29/12/2020).

              Salah satu contoh bansos adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi upah sebesar Rp 2,4
              juta per penerima hingga bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) di Kementerian Tenaga Kerja.

              Menurut  Enny,  jika  skema  seperti  itu  tetap  dipertahankan,  tak  ubahnya  seperti  "transfer
              payment" "atau semacam "saweran" untuk sekedar bertahan hidup.

              "Kalau  yang  sekarang  ini  kesannya  kalau  sudah  disalurkan  ya  selesai.  Padahal  kan  nggak.
              Kemudian apakah itu akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional ini tidak jelas ukuran
              maupun indikator keberhasilannya, efektivitasnya bagaimana?" kata Enny.

              Pemerintah, lanjut Enny, harus mengubah "concern" skema bantuan tersebut yaitu bagaimana
              bansos juga dapat membantu meningkatkan produktivitas penerima bantuan.

              "Ini  memang  memerlukan  kerja  keras  dari  berbagai  pihak,  terutama  kementerian  terkait.
              Harusnya para penerima juga diberi pendampingan dan akses informasi yang baik, tak hanya
              sekadar  memberi  bantuan,  namun  juga  menciptakan  ekosistem  yang  meningkatkan
              produktivitas para pekerja," ujar Enny.

              Untuk diketahui, Program JPS di Kemnaker terdiri dari program Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
              untuk penciptaan wirausaha, serta padat karya. Kemenaker menyiapkan anggaran Rp 500 miliar
              untuk tiga program, yakni program TKM, padat karya produktif dan padat karya infrastruktur.

              Ketiga program tersebut dapat menjadi pilihan bagi masyarakat agar terhindar atau mengurangi
              dampak dari pandemi. Program penciptaan wirausaha itu bertujuan menciptakan lapangan kerja
              bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan dan berkelanjutan.

              Sementara untuk padat karya merupakan program pemberdayaan masyarakat yang menyasar
              para penganggur dan setengah penganggur, melalui kegiatan pembangunan fasilitas umum dan
              sarana produktivitas masyarakat dengan melibatkan banyak tenaga kerja.

              Berdasarkan data Kemnaker, per 2 Oktober 2020, bantuan program TKM telah disalurkan kepada
              1.985 kelompok wirausaha dengan melibatkan 39.700 orang dan 1.091 kelompok padat karya
              dengan melibatkan 21.820 orang pekerja. Sedangkan pencairan dana bantuan BLT Subsidi Gaji
              sudah disalurkan sebanyak Rp 27,96 triliun atau sekitar 93,96 persen dari total anggaran yang
              disediakan.

              (E-3).





















                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59