Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 50

Ringkasan

              Salah satu peristiwa besar sepanjang 2020 adalah pengesahan hingga aksi demonstrasi menolak
              Omnibus Law Cipta Kerja. Pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja pemerintah dan DPR di tengah
              pandemi  COVID-19  dikritik  dan  ditolak  berbagai  pihak  lantaran  terburu-buru  dan  tidak
              mengakomodir pihak lain, salah satunya buruh. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap
              melanjutnya Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020.
              Alhasil, demonstrasi besar-besaran pun terjadi, mulai dari Jakarta hingga ke daerah.



              KILAS BALIK OMNIBUS LAW: DIDEMO BESAR-BESARAN HINGGA DITEKEN JOKOWI

              Salah satu peristiwa besar sepanjang 2020 adalah pengesahan hingga aksi demonstrasi menolak
              Omnibus Law Cipta Kerja. Pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja pemerintah dan DPR di tengah
              pandemi  COVID-19  dikritik  dan  ditolak  berbagai  pihak  lantaran  terburu-buru  dan  tidak
              mengakomodir pihak lain, salah satunya buruh.

              Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap melanjutnya Omnibus Law Cipta Kerja menjadi
              Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020. Alhasil, demonstrasi besar-besaran pun terjadi,
              mulai dari Jakarta hingga ke daerah.

              Pengin tahu kisah selengkapnya? Berikut ini kilas balik perjalanan Omnibus Law Cipta Kerja yang
              menjadi perhatian besar publik Sebelum disahkan, pemerintah dan Badan Legislatif (Baleg) DPR
              kebut penyelesaian Omnibus Law Cipta Kerja. Kedua pihak pernah rela rapat jam 21.00-23.00
              WIB Sabtu malam (3/10).

              "Jam 21.00 di Baleg DPR RI akan ada rapat Baleg dengan Menko Perekonomian dan menteri
              terkait untuk pengambilan keputusan tingkat 1 RUU Ciptaker," ujar anggota Baleg DPR Hinca
              Panjaitan kepada detikcom, Sabtu malam (3/10/2020) Hasil dari rapat itu, Baleg DPR menyetujui
              bahwa UU Cipta Kerja dibawa ke sidang paripurna. Tujuh Fraksi yang menerima Omnibus Law
              Cipta Kerja adalah PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, PAN. Sedangkan yang menolak
              adalah Fraksi Demokrat dan PKS.

              "Setelah kita mendengar bersama-sama pendapat dan pandangan fraksi-fraksi, pemerintah serta
              DPD, tadi sudah disampaikan ada 7 fraksi yang menerima dan 2 menyatakan menolak. Oleh
              karena saya meminta persetujuan kepada seluruh anggota, dan pemerintah, apakah Rancangan
              Undang-Undang  tentang  Cipta  Kerja  ini  bisa  kita  setujui  untuk  diteruskan  pengambilan
              keputusannya di tingkat selanjutnya?," ujar Ketua Baleg Supratman Andi Agtas, dalam rapat
              kerja Pemerintah dan Baleg DPR dikutip dari YouTube DPR.

              "Setuju," jawab mayoritas anggota Baleg DPR.

              Selain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah yang hadir fisik
              antara lain Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
              Sedangkan yang hadir secara virtual Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam
              Negeri  Tito  Karnavian,  Menteri  Kehutanan  dan  Lingkungan  Hidup  Siti  Nurbaya,  Menteri
              Agraria/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri ESDDM Arifin Tasrif, serta Menteri Koperasi & UKM
              Teten Masduki.
              Omnibus  Law  Cipta  Kerja  resmi  disahkan  dalam  rapat  paripurna  DPR pada  5  Oktober  2020.
              Kesepakatan itu diambil dalam rapat paripurna yang digelar di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

              Dari  9  fraksi  DPR,  6  fraksi  menyetujui  omnibus  law  RUU  Cipta  Kerja,  1  fraksi,  yaitu  PAN,
              menyetujui dengan catatan, sementara 2 fraksi, yaitu Demokrat dan PKS, menyatakan menolak
              RUU Cipta Kerja yang kini sudah menjadi UU itu.

                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55