Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 103

oleh  pemberi  kerja  atau  pengusaha,"  ujar  Presiden    KSPI    Said  Iqbal,  dalam  keterangan
              tertulisnya, Ahad (23/8).
              Selain itu, iuran jaminan hari tua dibayarkan oleh pemberi kerja sebesar 3,7 persen dan dari
              pekerja 2 persen. Sedangkan untuk jaminan pensiun, 2 persen dibayarkan pemberi kerja dan 1
              persen dari gaji pekerja. Jadi setiap bulan pengusaha wajib membayar jaminan kecelakaan kerja,
              jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan sebesar 6,54
              persen dari upah pekerja.

              Berdasasarkan U No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), manfaat
              yang  didapat  dari  program  jaminan  sosial  sebagaimana  tersebut  di  atas,  sepenuhnya
              dikembalikan kepada buruh. Kalau iuran dihentikan, maka buruh akan dirugikan karena hal itu
              akan mengurangi akumulasi dari jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang mereka dapatkan.

              "Dengan  disetopnya  iuran  BPJS  Ketenagakerjaan,  maka  yang  akan  diuntungkan  adalah
              pengusaha. Karena mareka tidak membayar iuran. Semantara itu buruh dirugikan, karena nilai
              jaminan hari tua dan jaminan pensiun tidak bertambah selama iuran dihentikan," lanjutnya.

              Kemudian  Said Iqbal  juga mempertanyakan, apakah iuran jaminan hari tua sebesar 5,7 persen
              dan pensiun sebesar 3 persen akan dibayar oleh pengusaha? Kalau iuran dihentikan sementara,
              berarti tabungan buruh untuk jaminan hari tua dan pensiun tidak ada peningkatan. Karena itu,
              kata Iqbal, KSPI secara tegas menolak rencana ini.

              Pria yang juga Pengurus Pusat (Governing Body) ILO ini menambahkan, di seluruh dunia tidak
              ada penningkatkan stimulus ekonomi dengan menghentikan iuran jaminan sosial. Justru yang
              harus  dilakukan  pemerintahan  jika  terjadi  krisis  adalah  dengan  meningkatkan  manfaat  atau
              benefit dari jaminan sosial dengan jumlah iuran yang tetap.

              "Bukan menurunkan nilai iuran yang nyata-nyata hanya menguntungkan pengusaha," ujar Iqbal.









































                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108