Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 100
Sementara itu, kondisi di era pandemi ini kerap memaksa kita untuk menjaga kesehatan
keuangan kita karena Covid-19 terbukti menciptakan ketidakpastian ekonomi di Indonesia. Tidak
sedikit sektor bisnis yang terpaksa gulung tikar atau mengurangi pegawai guna mengurangi
biaya operasional mereka.
Sebagai karyawan, siapapun jadi berpotensi kehilangan pekerjaan atau mengalami pengurangan
penghasilan di masa ini. Jadikanlah BLT sebagai sebuah insentif karyawan swasta untuk
menyehatkan pemasukan dan pengeluaran Anda per bulan.
2. Manfaatkan dana tersebut untuk menambah cadangan dana darurat Apakah cadangan dana
darurat Anda sudah cukup? Jika belum, maka insentif ini tentunya bisa digunakan untuk
menambah cadangan dana darurat.
Memang, tidak ada besaran pasti berapa dana darurat yang harus tersedia di rekening khusus
dana darurat. Namun, banyak perencana keuangan terkemuka yang menyarankan agar besaran
dana darurat adalah minimal tiga kali pengeluaran pokok bulanan bagi mereka yang masih
lajang, dan minimal enam kali pengeluaran pokok bulanan bagi mereka yang sudah berkeluarga.
Namun, di masa pandemi seperti ini, memiliki cadangan uang lebih banyak tentu akan lebih baik.
Jika minimal sudah ada dana senilai enam kali pengeluaran pokok bulanan di dalam pos dana
darurat, itu tentu jadi persiapan yang baik dalam menghadapi segala ketidakpastian.
Segera simpan dana tersebut dan jangan gunakan untuk keperluan lain selain yang bersifat
darurat. Sebab, sesuai namanya, dana ini hanya digunakan pada keadaan terdesak, seperti
misalnya Anda terpaksa jadi korban PHK dan harus tetap memenuhi kebutuhan hidup sampai
mendapatkan nafkah baru.
3. Cobalah untuk melunasi utang berbunga besar dan yang bersifat konsumtif Alangkah baiknya
bagi kita untuk hidup bebas utang di saat perekonomian sedang tidak bersahabat. Karena
keberadaan cicilan utang per bulan tentu saja bisa mengganggu proses belanja kebutuhan pokok
bagi kita yang menerima gaji di bawah Rp5 juta.
Jika memang arus kas bulanan kita sudah sehat yang artinya pengeluaran tak lagi melebihi
pemasukan, maka ada baiknya untuk menggunakan insentif itu untuk bayar utang. Sebelum
melakukan pelunasan, cobalah tanya ke pihak kreditur soal prosedur dan besaran biaya penalti
yang dikenakan.
Apabila pokok utang terlihat masih cukup besar dan bisa mengakibatkan denda yang melebihi
35% pemasukan kita, maka jangan paksakan untuk mempercepat pelunasan. Namun, jika biaya
penalti tidak terlalu besar, lunasi saja secepatnya.
4. Selalu lindungi diri Jika memang kondisi keuangan kita sudah sehat, yakni di mana
pengeluaran kita tak melebihi pemasukan, dana darurat tersedia dengan cukup, dan tidak ada
tunggakan utang yang melebihi 50% dari total nilai aset kita, maka insentif itu pun bisa kita
gunakan untuk terus melindungi diri dengan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Bagi Anda
yang memiliki tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan, dana ini mungkin juga bisa membantu
untuk mengatasi masalah ini.
Hal ini juga berkenaan dengan pemotongan pengeluaran bulanan yang baiknya kita lakukan di
saat pandemi seperti untuk gym, subscription pada app tertentu, pemakaian listrik berlebih, dan
lain sebagainya.
Jika semua pengeluaran bulanan bisa disortir, prioritaskan hal-hal pokok termasuk perlindungan
kesehatan diri yang dapat membantu kita menghadapi resiko finansial, terutama karena adanya
inflasi biaya kesehatan yang terus naik.
99