Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 48

Pada  kesempatan  berbeda,  Gabungan  Pelaksana  Konstruksi  Nasional  Indonesia  (GAPENSI)
              menyatakan perlu sinergi antara pemerintah dan pelaku pasar konstruksi dalam menghadapi
              dampak covid-19.

              Wakil  Sekjen  II  Gapensi,  Errika  Ferdinata  mengatakan,  perlunya  sinergi  konkrit  antara
              pemerintah  dengan  pelaku  pasar  konstruksi  yang  diwakili  oleh  Asosiasi  untuk  menghadapi
              dampak Covid-19 dan dampak setelah pandemi.

              Errika juga menuturkan, bahwa sinergi tersebut amatlah penting agar tidak ada kesenjangan
              antara pemerintah dan pelaku pasar konstruksi di masa pandemi covid-19 saat ini.

              Selain itu, ia juga menyarankan agar peran lembaga pengembangan jasa konstruksi (LPJK) lebih
              ditingkatkan  sebagai  wakil  dari  masyarakat  jasa  konstruksi  agar  menjadi  akselerator
              pengembangan industri konstruksinasional, baik dari sisi pemangku kepentingan maupun sisi
              pelaku jasa konstruksi.

              Peningkatan peran LJK tersebut cukup penting dalam rangka menghadapi masa setelah covid-
              19 dan transformasi digital.

              Dirinya juga memaparkan, bahwa LPJK diharapkan dapat mengembangkan industri, konstruksi
              nasional agar mampu bersaing pada level global.

              Pada  kesempatan  berbeda,  Presiden  RI  Joko  Widodo  juga  mengatakan  bahwa  dalam
              menanganani Covid-19, dibutuhkan sebuah sinergi yang erat. Pernyataan ini diungkapkan oleh
              Jokowi setelah mengetahui bahwa angka, penularan di wilayah Surabaya masih tinggi.

              Melihat  tingginya  angka  penularan  di  wilayah  Surabaya,  Jokowi  berpandangan  bahwa  kota
              Pahlawan ini bersama dengan sejumlah wilayah sekotar sebagai anglomerasi harus dapat dijaga
              dan ditangani terlebih dahulu sebagai sebuah kesatuan.
              Beliau juga menilai bahwa dalam menangani penyebaran covid-19 Surabaya tidak bisa sendiri.
              Melainkan  Gresik,  Sidoarjo  dan  kabupaten  yang  lain  harus  dalam  satu  manajemen.  Hal  ini
              dikarenakan arus mobilitas keluar masuk tidak hanya dari Surabaya, tetapi dari daerah yang lain
              juga terdampak terhadap naik dan turunnya angka kejadian Covid-19.

              Presiden  Jokowi  juga  telah  menginstruksikan  Komando  Gabungan  Wilayah  Pertahanan
              (Kogabwilhan) II untuk turut serta dalam menangani Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-
              19 di Provinsi Jawa Timur.
              Mantan Walikota Surakarta tersebut juga meminta agar pengendalian Covid-19 di Provinsi Jawa
              Timur, dapat dilakukan dengan bersinergi dan terintegrasi di antara unit organisasi yang ada.
              Dirinya-pun telah meminta agar seluruh pihak bergerak bersama dalam kerangka manajemen
              krisis sehingga dapat segera menurunkan angka penyebaran pandemi.
              Sinergi  di  lain  sektor  juga  dilakukan  oleh  Kementerian  Pertanian  dengan  PP  Muhammadiyah
              dalam  upaya  peningkatan  ketahanan  pangan  nasional.  Sinergi  ini  ditujukan  agar  daya  beli
              masyarakat yang melemah aki-bat pandemi dapat hidup kembali.

              Sinergi penguatan tentu sangat vital, sebab PSBB telah mengakibatkan daya beli masyarakat
              menurun  sehingga  PP  Mu-,  hammadiyah  dan  Kem'entan  perlu  melakukan  upaya  untuk
              menyejahterakan masyarakat.

              Menteri  Pertanian  Syahrul  Yasin  Limpo  mengatakan,  Muhammadiyah  merupakan  Organisasi
              besar yang memiliki sta-keholder di seluruh Indonesia. Oleh karena itu pihaknya menjalin. kerja
              sama di bidang ketahanan;: pangan bersama untuk membuat:; percontohan yang dapat mengh-
              .; idupkan kembali perekonomian! masyarakat.

                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53