Page 154 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 154

Judul           Karyawan Dirumahkan karena Pandemi Covid-19, Bagaimana Hak
                                Upahnya?
                Nama Media  kompas.com
                Newstrend       PPKM Darurat
                Halaman/U       https://www.kompas.com/konsultasihukum/read/2021/07/20/060000180/k
                RL              aryawan-dirumahkan-karena-pandemi-covid-19-bagaimana-hak
                Jurnalis        Yohanes S. Hasiando Sinaga
                Tanggal         2021-07-20 06:00:00
                Ukuran          0
                Warna           Warna
                AD Value        Rp 17.500.000
                News Value      Rp 52.500.000
                Kategori        Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan         Korporasi
                Sentimen        Negatif



              Ringkasan

              Di tengah pandemi Covid-19, banyak perusahaan mengambil kebijakan “merumahkan” karyawan
              dengan  berbagai  alasan.  Apalagi,  di  saat  pemberlakuan  Pemberlakuan  pembatasan  kegiatan
              masyarakat (PPKM) Darurat.



              KARYAWAN DIRUMAHKAN KARENA PANDEMI COVID-19, BAGAIMANA HAK
              UPAHNYA?

              Di tengah pandemi Covid-19, banyak perusahaan mengambil kebijakan “merumahkan” karyawan
              dengan berbagai alasan.

              Apalagi, di saat pemberlakuan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

              Dalam penerapan PPKM Darurat di berbagai daerah, sebagian sektor usaha nonesensial dan
              nonkritikal dilarang beroperasi di kantor. Imbasnya, salah satunya terhadap karyawan.


              Bagaimana aturan “merumahkan” karyawan?
              Pada dasarnya, baik pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
              Ketenagakerjaan”) maupun Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU
              Cipta Kerja”) yang mengubah sebagian ketentuan UU Ketenagakerjaan, tidak mengatur secara
              spesifik mengenai pekerja yang dirumahkan.

              Dalam hal karyawan tidak bekerja, UU menganut penggunaan istilah Istirahat, baik itu harian
              maupun  mingguan,  cuti  maupun  istirahat  panjang  (Pasal  79  UU  UU  Cipta  Kerja),  termasuk
              terhadap pekerja wanita yang melahirkan maupun keguguran (Pasal 82 UU Ketenagakerjaan).
              Dari sisi Perusahaan terdapat istilah Penutupan Perusahaan (Lock Out) yang merupakan hak
              dasar pengusaha untuk menolak pekerja/buruh sebagian atau seluruhnya untuk menjalankan
              pekerjaan sebagai akibat gagalnya perundingan (Pasal 146 UU Ketenagakerjaan).



                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159