Page 312 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 312

MENAKAR HARAPAN UU CIPTA KERJA PADA PEKERJA FORMAL DAN INFORMAL

              Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memberikan optimisme baru dalam
              hal  ketenagakerjaan  dan  pertumbuhan  ekonomi  ke  depan.  Sebab,  UU  ini  berikan  sejumlah
              kemudahan perizinan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ).

              "Tenaga  kerja  kita  lebih  banyak  diserap  di  sektor  informal  dibanding  dengan  sektor  formal.
              Artinya, UMKM yang dibuat dalam UU ini, dipermudah perizinannya dan prosesnya. Sehingga,
              banyak masyarakat dan kaum milenial bisa membuka usaha berskala UMKM," kata pengamat
              dari  Universitas  Pelita  Harapan  (UPH),  Emrus  Sihombing,  dalam  keterangannya,  Selasa  15
              Desember 2020.

              Menurutnya, UU sapu jagat ini merupakan strategi politik hukum pemerintah dan DPR untuk
              menarik  investasi  dan  membantu  meningkatkan  perekonomian  masyarakat.  Kemudahan
              perizinan akan memudahkan dan memberi kepastian dan juga mempercepat proses perizinan
              dengan melakukan pendaftaran melalui Online Single Submission bagi para pelaku UMKM.
              Selain itu, ia menilai, kedepannya akan ada paradigma baru, di mana jutaan sarjana baru yang
              dulu berlomba mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan, pasca UU ini diimplementasikan
              dan  ada  aturan  turunannya,  maka  banyak  generasi  muda  justru  memilih  bekerja  di  sektor
              informal, yakni kemandirian usaha atau entrepreneur.
              "Banyak  sekali  manfaat UU  Ini,  salah  satunya  bisa  mendobrak  kemapanan  sosial  dari  watak
              karyawan atau pekerja formal menjadi watak entrepreneur. Dengan Kehadiran UU ini, nantinya
              banyak sekali pergeseran dari UMKM menjadi UKM, dari UKM menjadi perusahaan menengah,
              dan ke atasnya lagi. Akan terjadi gradasi tingkatan kemampuan. Bahkan, negara-negara maju
              di dunia, untuk menjadi negara maju, sektor non formal ditumbuhkan," jelasnya.

              Emrus menambahkan melalui UU Cipta Kerja, pemerintah juga akan memberikan kemudahan
              bagi  pelaku  usaha  yang  ingin  mendaftarkan  Hak  Kekayaan  Intelektual  (HAKI)  bagi  produk
              usahanya. Selain itu, pelaku usaha yang ingin mendirikan perusahaan terbuka perseorangan
              juga diberikan kemudahan dengan persyaratan yang mudah dan juga biaya yang murah. "Ini
              memangkas birokrasi dan membangun perekonomian Indonesia," kata Emrus.

              Akan tetapi, Emrus berharap agar Presiden Jokowi dapat menargetkan ke bawahannya terkait
              memberikan  insentif  berupa  kemudahan  usaha  bagi  industri  kecil,  menengah,  yang  ingin
              bermitra dengan usaha besar. Dengan begitu, maka target terpenuhi.

              "Seperti meminta Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan modal dan pendampingan,
              serta Kementerian Tenaga Kerja untuk meningkatkan skill. Jadi terukur," kata Emrus.

              Emrus  optimistis  UU  ini  akan  sangat  menguntungkan  pelaku  UMKM.  Pengembangan  usaha
              diberikan panggung yang lebih besar sehingga perekonomian Indonesia ke depan akan lebih
              baik.
              "Saya  yakin  Indonesia  akan  menjadi  raksasa  ekonomi  dunia,  apalagi  Indonesia  mempunyai
              kekayaan yang berlimpah," ujar Emrus.

              Sebelumnya diberitakan, tim tripartit yang terdiri dari Serikat Buruh, Kamar Dagang dan Industri
              atau  Kadin,  dan  pemerintah  tengah  menggodok  empat  Peraturan  Pemerintah  (PP)  klaster
              ketenagakerjaan yang menjadi aturan turunan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Tiga
              di antaranya telah selesai dibahas yaitu RPP tentang Penggunaan TKA, RPP tentang Hubungan
              Kerja, Waktu Kerja, dan Waktu Istirahat, serta PHK. Termasuk Revisi PP Nomor 78 Tahun 2015
              tentang  Pengupahan.  Sementara,  menyangkut  soal  pesangon  pekerja  masih  dilakukan
              pembahasan. (ren).


                                                           311
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317