Page 177 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 177

"Dengan upskilling melalui prakerja, CPMI akan lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi,"
              ujar Airlangga seperti yang dikutip dalam siaran pers, Jumat (25/6/2021).
              Tidak hanya itu, selain memberikan program pelatihan untuk calon PMI, BP2MI dan Manajemen
              Pelaksana  Program  Kartu  Prakerja  juga  berencana  untuk  membuka  92  titik  layanan
              pendampingan bagi Purna PMI di seluruh Indonesia.

              Layanan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong Purna PMI untuk mengakses Program
              Kartu Prakerja, sehingga dapat memperoleh pelatihan dalam rangka skilling, re- skilling, maupun
              upskilling.

              Hal tersebut diharapkan dapat membantu Purna PMI agar bisa mendapatkan pekerjaan baru di
              Indonesia, dan tidak jatuh menjadi pengangguran setelah kepulangan.


              Selain  kerja  sama,  pertemuan  tersebut  membahas  terkait  perlunya  penguatan  kebijakan
              pelindungan PMI dan keluarga, terutama dalam hal penanganan keberangkatan dan kepulangan
              PMI pada masa pandemi Covid-19 secara global, serta selanjutnya untuk mendukung program
              Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

              "Concern  kita  adalah  pada  keberangkatan  dan  pulangnya  pekerja  migran.  Hal  ini  harus
              termonitor dan kita juga harus bisa memprediksi, sehingga kesiapan daerah dapat ditingkatkan,"
              tutur Airlangga.

              Menurutnya, harus ada roadmap untuk membantu meningkatkan keterampilan masyarakat di
              daerah yang menjadi kantong Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dengan pelatihan yang
              dapat  melengkapi  kebutuhan  pelatihan  bagi  CPMI  agar  dapat  meningkatkan  peluang  sektor
              bekerja di luar negeri.


              Adapun, pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya pembatasan penempatan PMI di beberapa
              negara  pada  2020.  BP2MI  mencatat  hal  tersebut  berdampak  pada  penurunan  jumlah
              penempatan  PMI  di  2020  sebesar  59  persen,  dan  penurunan  remitansi  sebesar  17,5  persen
              dibandingkan dengan 2019.

              Pada  Maret  2020,  pemberlakuan  Keputusan  Menteri  Tenaga  Kerja  (Keputusan  Menaker)  No.
              151/2020 tentang Penghentian Sementara Penempatan PMI, menyebabkan jumlah penempatan
              PMI menurun.

              Namun, jumlah penempatan mulai mengalami kenaikan ketika Keputusan Menaker No. 151/2020
              dicabut, dan diganti dengan Keputusan Menaker No. 294/2020 tentang Pelaksanaan Penempatan
              PMI pada Adaptasi Masa Kebiasaan Baru. Meski mulai mengalami kenaikan, jumlah penempatan
              PMI masih lebih rendah dibandingkan dengan sebelum terjadi pandemi.






















                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182