Page 238 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 238
MENLU RETNO MINTA KOREA SELATAN TINGKATKAN PERLINDUNGAN PARA
PEKERJA MIGRAN INDONESIA
Jakarta - Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong di Jakarta
pada Jumat (25/6/2021), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas pentingnya
penguatan pelindungan tenaga kerja Indonesia.
Menlu Retno Marsudi mengatakan, saat ini tercatat ada sebanyak 33.000 pekerja migran
Indonesia ( PMI ) di Korea Selatan, termasuk di antaranya 5950 ABK WNI yang bekerja di kapal
ikan negara tersebut.
"Saya telah meminta perhatian Menteri Chung untuk terus meningkatkan pelindungan bagi PMI,
termasuk ABK WNI di Korea Selatan," kata Menlu Retno Marsudi, dalam press briefing bersama
Menlu Korea Selatan Chung Eui-yong pada Jumat (25/6/2021).
Menlu Retno juga mengatakan, bahwa baru-baru ini, tepatnya Mei 2021, satu kemajuan telah
terjadi, yaitu dengan ditandatanginya MoU di bidang hubungan kerja dan tenaga kerja bagi awak
kapal perikanan yang bekerja di kapal ikan Korea Selatan untuk ukuran 20 ton ke atas.
"Saya juga mendorong agar dapat segera dimulai pembahasan mengenai pengaturan dan
pelindungan bagi ABK WNI yang bekerja di kapal-kapal long-line milik Korea Selatan," tutur
Menlu Retno.
Ditambahkannya, "Saya juga meminta perhatian Menteri Chung agar re-entry dan penempatan
baru pekerja migran Indonesia di Korea Selatan dapat segera dibuka".
Selain tentang perlindungan PMI, Menlu Retno dan Menlu Chung juga saling bertukar pikiran
tentang beberapa isu kawasan dan dunia.
"Kedua negara sepakat, untuk menjaga komitmen berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian
kawasan," kata Menlu Retno.
"Saya menyinggung mengenai pentingnya kedua negara untuk terus menggalang solidaritas
global untuk memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara," ujarnya.
"Indonesia juga berharap agar ASEAN-RoK dapat meningkatkan kerja sama konkrit di bidang
maritim, konektivitas, pencapaian SDGs, dan kerja sama perdagangan investasi dengan
mensinergikan ASEAN Outlook on the Indo Pacific dengan New Southern Policy Plus dari RoK,"
jelas Menlu Retno.
Selanjutnya, Menlu Retno juga mengatakan ada pembahasan tentang perkembangan situasi di
Myanmar.
"Bagi Indonesia, implementasi 5 points of concensus harus segera dilakukan," imbuhnya.
237