Page 154 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 154

KANTORNYA DIDUDUKI BURUH, GUBERNUR BANTEN: INI BUKAN PERISTIWA
              BIASA, TAPI ANCAMAN
              TANGERANG,  -  Gubernur  Banten  Wahidin  Halim  menilai  aksi  penggerudukan  kantornya  di
              wilayah Serang, Banten, merupakan sebuah ancaman. Kantor Gubernur Banten digeruduk pada
              Rabu (22/12/2021) sore oleh buruh yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut revisi besaran
              upah minimum kabupaten/kota (UMK) Provinsi Banten tahun 2022.

              "Kalau buat saya, peristiwa ini bukan (peristiwa) biasa, ini ancaman. Ancaman terhadap rasa
              aman yang harusnya dijamin," ungkap Wahidin di kediamannya di Pinang, Tangerang, Kamis
              (23/12/2021).

              Wahidin bercerita, selama dirinya menjabat sebagai Wali Kota Tangerang selama 10 tahun dan
              menjabat sebagai Gubernur Banten selama hampir lima tahun, baru kali ini ada buruh yang demo
              hingga memasuki ruang kerjanya.

              Bukan hanya itu, para buruh juga disebut menaikkan kaki mereka ke meja kerja Gubernur dan
              mendokumentasikan aksi penggerudukan itu.

              "Saya pikir, ini 10 tahun jadi Wali Kota (Tangerang) dan lima tahun Gubernur (Banten), baru kali
              ini demo buruh masuk ke ruangan, naikkin kaki di meja, foto-foto. Arogan kan," urainya.

              Wahidin  mengaku  hendak  melaporkan  peristiwa  penggerudukan  tersebut  ke  Presiden  Joko
              Widodo hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
              "Saya menyerahkan kepada pihak-pihak berwenang dan saya sudah membuat konsep. Perlu
              saya  laporkan  perkembangan  ini  kepada  Presiden,  Menteri  Ketenagakerjaan,  Menteri  Dalam
              Negeri, departemen, dan lembaga terkait, Kapolri, misalnya," urai Wahidin.

              Laporan tersebut perlu dibuat agar pedemo yang sudah bertindak di luar batas dapat dihukum
              sehingga menimbulkan efek jera. Jika masa aksi bisa berbuat semaunya, dikhawatirkan kepala
              daerah akan takut membuat keputusan.

              Padahal keputusan itu dibuat berdasarkan aturan yang ada.

              Berkait penentuan UMK di Provinsi Banten, Wahidin mengaku bahwa pihaknya sudah mengikuti
              ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.
              "Karena nanti gubenur pada takut, wali kota, bupati, kalau ngambil keputusan. Bahkan undang-
              undang memberikan kewenangan ke pemerintah daerah, tapi kita diikuti peraturan-peraturan,
              kita kan terikat pada aturan," ucapnya.

              Diberitakan  sebelumnya,  aksi  unjuk  rasa  para  buruh  dilakukan  dengan  cara  berorasi  hingga
              menutup jalan di depan Kantor Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten
              (KP3B) Kota Serang.

              Jelang malam, buruh berhasil menjebol pintu gerbang dan portal, hingga masuk ke dalam ruang
              kerja Gubernur Banten.


              Saat  di  dalam  ruangan,  satu  persatu  buruh  melakukan  aksi  duduk  di  kursi  kerja  Gubernur
              bergaya bak seorang pimpinan. Momen itu diabadikan oleh peserta aksi menggunakan gawai
              mereka.

              Tak hanya itu, buruh pun mengambil air minum dari lemari pendingin yang berada di dalam
              ruang  kerja  Gubernur.  Tak  terlihat  petugas  Satuan  Polisi  Pamong  Praja  ataupun  polisi  yang
              mencoba menghentikan aksi para buruh.

                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159