Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 146

HASIL SURVEI BPS, KARTU PRAKERJA TINGKATKAN KETERAMPILAN KERJA
              PENERIMA
              Jakarta,  Program  Kartu  Prakerja  yang  diluncurkan  pada  April  2020  turut  membantu
              meningkatkan keterampilan kerja para penerimanya. Hal ini tergambar dalam Survei Angkatan
              Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS). Temuan
              dari hasil survei BPS ini, sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan
              pelatihan  mengatakan  program  Kartu  Prakerja  meningkatkan  keterampilan  kerja  mereka.
              Sementara itu, insentif Kartu Prakerja umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
              hari (81 persen), ditabung (33 persen), dan modal usaha (23 persen).

              "Mayoritas  penerima  Kartu  Prakerja  mengatakan  program  ini  mampu  meningkatkan
              keterampilannya, dan uang insentif mayoritasnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
              hari. Sehingga melalui program ini, selain mendapatkan pelatihan, daya beli pesertanya juga
              terjaga," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (23/11/2020).

              Suhariyanto mengungkapkan, Sakernas 2020 ini berbeda dengan survei sebelumnya, di mana
              BPS pertama kali menambahkan beberapa pertanyaan terkait dampak Covid-19 hingga program
              Kartu  Prakerja.  Sakernas  Agustus  2020  mempunyai  jumlah  sampel  30.000  blok  sensus  atau
              sekitar 300.000 rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

              Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Elan Satriawan yang hadir sebagai Pembahas hasil
              Sakernas BPS menyatakan, hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukkan, program Kartu Prakerja
              yang  mengkombinasikan  bantuan  sosial  dengan  peningkatan  keterampilan  kerja,  terbukti
              berhasil memberikan akses manfaat pada kelompok rentan baru di masa pandemi ini.

              Merespon  hasil  temuan  Sakernas  yang  menyebutkan  89  persen  Penerima  Kartu  Prakerja
              meningkat  keterampilan  kerjanya,  Direktur  Eksekutif  Manajemen  Pelaksana  Program  Kartu
              Prakerja,  Denni  P  Purbasari  menegaskan,  manajemen  pelaksana  serius  menjaga  kualitas
              pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja, agar betul-betul membekali keterampilan peserta.

              "Untuk  bisa  diterima,  sebuah  pelatihan  harus  lolos  asesmen  berlapis  dari  Platform  Digital,
              Manajemen Pelaksana, dan Tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya dan
              Indonesia  Mengajar.  Sesudah  masuk  ke  dalam  ekosistem  pun  akan  dievaluasi  lagi  oleh
              Manajemen Pelaksana, Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan oleh Peserta melalui
              ulasan dan rating," kata Denni.
              Seperti  diketahui,Manajemen  Pelaksana  Program  Kartu  Prakerja  telah  melakukan  tiga  survei
              evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293.000
              peserta. Survei ketiga masih berlangsung saat ini.

              Hasil  survei  mencatat,  81  persen  peserta  belum  pernah  mendapatkan  pelatihan  atau  kursus
              sebelumnya. Lebih dari 84 persen menyatakan, pelatihan Prakerja meningkatkan kompetensi,
              baik skilling, reskilling maupun upskilling.

              Selain  itu,  92  persen  menyatakan  akan  melampirkan  Sertifikat  Pelatihan  Prakerja  pada  saat
              melamar pekerjaan.


              "Jadi,  hasil  survei  ini  sejalan  dengan  temuan  BPS  bahwa  pelatihan  Prakerja  meningkatkan
              keterampilan kerja peserta," pungkas Denni.

              Sejak digulirkan 11 April 2020, program Kartu Prakerja menarik minat 43 juta pendaftar dan
              telah  menerima  5,6  juta  orang  peserta.  Jumlah  ini  terdiri  dari  56  persen  pria,  87  persen
              berpendidikan  SMA  ke  atas,  77  persen  usia  antara  18  tahun  hingga  35  tahun.
              Mempertimbangkan animo masyarakat yang tinggi dan hasil yang cukup memuaskan di tahun
              2020, Program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan pada tahun 2021. Sumber:BeritaSatu.com.
                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151