Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 50
Ringkasan
Pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja pada 2021 sebagai bagian dari upaya
untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan menjalankan program perlindungan
sosial guna mengantisipasi dampak pandemi Covid-19. Apalagi, program ini memiliki banyak
peminat yang belum terakomodir dan manfaatnya mulai dirasakan oleh para peserta.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan,
selama tujuh bulan pelaksanaan program Kartu Prakerja, jumlah pendaftar mencapai 43 juta
orang. Namun, sesuai kapasitas, peserta yang lolos pendaftaran hanya 5,9 juta orang. "(Oleh
karena itu) pemerintah akan terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini pada 2021," ujar dia
dalam seminar daring, Senin (23/11).
PROGRAM KARTU PRAKERJA AKAN DILANJUTKAN DI 2021
Pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja pada 2021 sebagai bagian dari upaya
untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan menjalankan program perlindungan
sosial guna mengantisipasi dampak pandemi Covid-19. Apalagi, program ini memiliki banyak
peminat yang belum terakomodir dan manfaatnya mulai dirasakan oleh para peserta.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan,
selama tujuh bulan pelaksanaan program Kartu Prakerja, jumlah pendaftar mencapai 43 juta
orang. Namun, sesuai kapasitas, peserta yang lolos pendaftaran hanya 5,9 juta orang. "(Oleh
karena itu) pemerintah akan terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini pada 2021," ujar dia
dalam seminar daring, Senin (23/11).
Ia mengatakan, dari 5,9 juta peserta, 87% berpendidikan SMA ke atas, 77% berusia antara 18-
35 tahun. Selain itu, 81% peserta belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus sebelumnya
dan 88% mengatakan tidak bekerja menurut persepsi peserta. Provinsi asal peserta program
Kartu Prakerja terbanyak yaitu Jawa Barat, kemudian Jawa Timur, disusul DKI Jakarta dan Jawa
Tengah. Sedangkan yang paling sedikit Provinsi Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan
Kalimantan Utara.
"Dari 5,9 juta sebanyak 5,4 juta orang penerima lebih telah membeli pelatihan. Namun, baru 5,1
juta peserta yang telah menyelesaikan pelatihannya," ucap Susi
Ia mengimbau kepada peserta Kartu Prakerja agar menggunakan saldo bantuan pelatihan
semaksimal mungkin. Peserta harus segera menyelesaikan pelatihan, sebab bila belum
diselesaikan sebelum 15 Desember 2020 maka insentif sebesar Rp 2,4 juta tidak dapat diterima.
Dalam program ini terdapat 1.663 pelatihan dari 150 lembaga pelatihan. Beberapa jenis pelatihan
yang paling diminati yaitu penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan
minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku. Lebih lanjut, Susiwijono
mengatakan, saat ini rating pelatihan di Kartu Prakerja adalah 4,9 dari skala 5. Hal ini
menunjukan tingkat kepuasan peserta.
"Hasil survei ini mengindikasikan manfaat program yang nyata dan sekaligus menepis anggapan
bahwa pelatihan Online tidak berkualitas. Terkait dengan insentif, sebanyak 79% dari penerima
memilih e-wallet sebagai rekening untuk menerima insentif," ucap dia.
Program ini juga turut mendorong percepatan inklusi keuangan dengan banyaknya penerima
yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank atau ewalet sama sekali. "Kini, setelah bergabung
dengan Kartu Prakerja mereka telah memiliki rekening bank atau e-wallet," ucap Susi.
49