Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 79
Pembangunan workshop CPMI pertama milik Kemnaker ini merupakan salah satu pemenuhan
tanggung jawab dalam memberikan perlindungan teknis bagi CPMI sebelum bekerja ke luar
negeri.
"Workshop BLK ini kami dedikasikan kepada para CPMI sebagai salah satu perlindungan kepada
mereka," kata Ida Fauziyah saat menyampaikan Sambutan Pembukaan Pelatihan Tahap I dan
Peresmian Gedung Workshop Calon Pekerja Migran di BLK Lombok Timur, NTB Sabtu
(20/2/2021).
Salah satu tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan kompetensi calon PMI adalah
menyediakan dan memfasilitasi pelatihan Calon PMI, melalui pelatihan vokasi yang anggarannya
berasal dari fungsi Pendidikan.
Alasan Kemnaker memilih Lombok, disampaikan Ida, karena banyak PMI yang bekerja keluar
negeri berasal dari Lombok.
"Kenapa kami mulai di Lombok? Karena NTB termasuk provinsi yang menempatkan PMI di luar
negeri paling banyak," kata Ida.
Pembangunan workshop ini ini merupakan salah satu pendukung program lompatan Kemnaker
yaitu pengembangan pasar kerja luar negeri.
Tujuannya untuk memperluas negara penempatan PMI dan masifikasi pengisian jabatan pada
sektor-sektor formal.
"Kita tidak akan memberangkatkan PMI ke luar negeri, kecuali PMI yang certified dan memiliki
kompetensi kerja," kata Ida.
Ida pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang
telah menghibahkan lahan untuk perluasan area BLK Lombok Timur.
BLK Lombok Timur memiliki lahan seluas 11,7 hektar hasil hibah Pemkab Lombok Timur.
Saat ini, Kemnaker kembali menerima hibah lahan dari Pemkab Lombok Timur seluas 3,5 hektar
yang diserahkan Bupati Lombok Timur, M. Sukiman Hazmi.
"Kami akan jaga amanah ini dengan memperluas kejuruan, di antara yang dibutuhkan adalah
kejuruan pertanian sesuai yang diinginkan Pak Bupati yang mewakili masyarakat Lombok Timur,"
ujarnya.
Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, menambahkan, selain peresmian workshop bagi
calon PMI, dalam kesempatan ini juga dilakukan pembukaan pelatihan tahap I BLK Lombok
Timur.
Pelatihan tahap I ini terdiri dari 5 paket (80 peserta) dengan durasi pelatihan 120 jam atau 27
hari. Adapun, kejuruan yang dibuka adalah perhotelan dan kapal pesiar.
Selain itu, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BLK Lombok Timur
dengan Asosiasi Industri di Lombok Timur, serta pengukuhan Forum Komunikasi Lembaga
Pelatihan Kerja Industri (FKLPI) Daerah NTB.
78