Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 APRIL 2021
P. 27

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  belum  memutuskan  skema  pembayaran  tunjangan  hari  raya
              (THR)  pada  tahun  ini.  Pembahasan  masih  dilakukan  dalam  forum  tripartit  yang  melibatkan
              Kementerian Ketenagakerjaan, pelaku usaha, dan serikat pekerja. Asosiasi Pengusaha Indonesia
              (Apindo) mengusulkan dibukanya opsi pembayaran THR dengan skema cicilan seperti tahun lalu,
              sebagai keringanan bagi perusahaan yang masih terkena dampak pandemi Covid-19. “Di sisi
              lain, kami merekomendasikan perusahaan yang tidak terdampak untuk membayar penuh,” ujar
              Ketua  Bidang  Organisasi  Apindo  yang  juga  Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional,  Adi
              Mahfudz, kepada Tempo, kemarin.



              BERSELISIH SKEMA PEMBAYARAN THR

              Kementerian  Ketenagakerjaan  belum  memutuskan  skema  pembayaran  tunjangan  hari  raya
              (THR)  pada  tahun  ini.  Pembahasan  masih  dilakukan  dalam  forum  tripartit  yang  melibatkan
              Kementerian Ketenagakerjaan, pelaku usaha, dan serikat pekerja. Asosiasi Pengusaha Indonesia
              (Apindo) mengusulkan dibukanya opsi pembayaran THR dengan skema cicilan seperti tahun lalu,
              sebagai keringanan bagi perusahaan yang masih terkena dampak pandemi Covid-19.

              “Di  sisi  lain,  kami  merekomendasikan  perusahaan  yang  tidak  terdampak  untuk  membayar
              penuh,”  ujar  Ketua  Bidang  Organisasi  Apindo  yang  juga  Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan
              Nasional, Adi Mahfudz, kepada Tempo, kemarin.

              Asosiasi meminta skema pembayaran THR disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Guna
              mengetahui  kemampuan  perusahaan,  perundingan  bipartit  antara  pengusaha  dan  pekerja
              ditawarkan sebagai solusi. “Biasanya, perusahaan besar sudah mengalokasikan anggaran THR
              jauh-jauh hari. Tapi, bagi perusahaan yang belum mampu, sebaiknya ada fleksibilitas,” katanya.

              Adi  menuturkan,  di  tengah  situasi  perekonomian  yang  masih  lemah,  pelaku  usaha  sebisa
              mungkin  memprioritaskan  menghindari  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK).  “THR  dicicil  lebih
              baik,  tanpa  mengurangi  hak  pekerja,  karena  jangankan  mempertahankan  THR,
              mempertahankan keberlangsungan usaha pun sudah sulit.”

              Ia berujar, Apindo telah mengirim surat kepada Kementerian Ketenagakerjaan yang berisi usul
              untuk mengedepankan forum bipartit dalam pembayaran THR 2021. Rekomendasi langsung, dia
              menambahkan, akan disampaikan secara spesifik dalam pembahasan di bawah tim kerja Dewan
              Pengupahan Nasional dan forum tripartit.

              “Masih dibahas terus. Saat ini baru satu kali pleno, dan itu juga belum spesifik menyinggung
              THR. Biasanya, di pekan pertama bulan puasa, ada pembahasan lagi,” dia mengungkapkan.

              Ketua  Komite  Tetap  Ketenagakerjaan  Kamar  Dagang  dan  Industri  Indonesia,  Bob  Azam,
              sependapat dengan Apindo. Dia menyebutkan, pemerintah perlu memberikan kebijakan khusus
              bagi sektor usaha yang kinerjanya belum pulih. “Belum semua sektor pulih. Kami mengharapkan,
              bagi yang belum pulih, bisa diberikan kesempatan untuk dibicarakan secara bipartit,” ujarnya.
              Sektor yang belum pulih tersebut, dia mencontohkan, adalah pariwisata, transportasi, retail, dan
              sebagian manufaktur.
              Sebaliknya, asosiasi buruh dan serikat pekerja sepakat menolak wacana pembayaran THR cicilan.
              Presiden  Asosiasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (Aspek),  Mirah  Sumirat,  meminta  Kementerian
              Ketenagakerjaan tak lagi menerbitkan surat edaran yang membolehkan pelaku usaha membayar
              THR secara bertahap. “Surat edaran itu berpotensi disalahgunakan oleh perusahaan yang nakal.
              Mereka merasa mendapat dukungan dari pemerintah dan akhirnya pekerja yang dirugikan,” ucap
              Mirah.
                                                           26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32