Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 APRIL 2021
P. 28

Ia menuturkan, Aspek menerima banyak laporan perihal tunggakan pembayaran THR. Padahal,
              berdasarkan aturan Kementerian Ketenagakerjaan, pembayaran cicilan THR 2020 paling lambat
              dilakukan  pada  Desember  2020.  Mirah  mengatakan,  Aspek  mengusulkan  supaya  pemerintah
              mendorong mekanisme perundingan bipartit untuk menyelesaikan masalah THR.

              “Buruh  paham  betul  kondisi  tempat  kerjanya.  Kalau  memang  kondisi  perusahaan  tidak
              memungkinkan  untuk  membayar  THR,  silakan  dicari  solusi  bersama,”  katanya.  Dialog  yang
              terbuka antara pekerja dan perusahaan, ia menilai, lebih efektif untuk menyelesaikan persoalan
              pembayaran THR.

              Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  Said  Iqbal  menimpali,  perusahaan  harus
              menyampaikan  laporan  keuangannya  selama  dua  tahun  secara  terbuka  kepada  pekerja,
              sehingga penilaian keputusan mengenai skema pembayaran THR dapat diambil dengan bijak.
              Selain  itu,  serikat  pekerja  dan  manajemen  bisa  menghadap  dinas  ketenagakerjaan  untuk
              mendapatkan  sudut  pandang  yang  memperkuat  keputusan.  “Pemerintah  dapat  memeriksa
              apakah mampu membayar atau tidak,” ujarnya.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan semua usul dari pengusaha ataupun pekerja
              akan ditampung dan dibahas oleh tim kerja Dewan Pengupahan Nasional serta Badan Pekerja
              Tripartit  Nasional.  “Semua  masukan  akan  disusun  oleh  tim  kerja  tersebut  dan  disampaikan
              melalui  rapat  pleno.  Kami  masih  menunggu  laporan  untuk  mengambil  keputusan  mengenai
              pembayaran THR,” kata Menteri Ida.
              Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pengusaha membayar
              penuh  THR  pekerja  pada  tahun  ini.  Dia  beralasan,  hal  tersebut  dapat  dilakukan  karena
              pemerintah telah mengucurkan berbagai insentif kepada pelaku usaha yang terkena dampak
              pandemi. Di antaranya ialah fasilitas relaksasi kredit, keringanan perpajakan, hingga kemudahan
              mendapatkan kredit modal kerja tambahan.









































                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33