Page 93 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 93

Hasil pengawasan ketenagakerjaan selama 2 tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan
              jumlah perusahaan yang melakukan pelanggaran.


              11.000 PERUSAHAAN LANGGAR NORMA KETENAGAKERJAAN, IDA FAUZIYAH:
              JUMLAH KASUS TURUN

              Jumlah  kasus  pelanggaran  norma  ketenagakerjaan  mengalami  penurunan  dalam  2  tahun
              terakhir.
              Meski begitu, Pengawas Ketenagakerjaan diminta untuk tetap bekerja secara kreatif dan inovatif,
              guna mengantisipasi berbagai tantangan ketenagakerjaan di masa depan.

              Hasil pengawasan ketenagakerjaan selama 2 tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan
              jumlah perusahaan yang melakukan pelanggaran.

              Pada tahun 2019 sebanyak 21.000 perusahaan melakukan pelanggaran, sedangkan tahun 2020
              turun menjadi sekitar 11.000 perusahaan.

              Begitupun  dengan  pelanggaran  norma  ketenagakerjaan.  Pada  2019  terjadi  35.000  kasus
              pelanggaran norma ketenagakerjaan.

              Pada 2020, angka ini turun menjadi 21.000. Penurunan serupa juga terjadi pada pelanggaran
              norma K3. Dari 13.000 kasus pada 2019 turun menjadi 5.000 kasus setahun berikutnya.

              "Pelanggaran-pelanggaran  tersebut  telah  ditindaklanjuti  oleh  Pengawas  Ketenagakerjaan
              dengan tindakan persuasif, represif nonyustisial, maupun represif yustisia. Sehingga hak-hak
              normatif pekerja/buruh dapat dipenuhi dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja,"
              kata  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  dalam  pembukaan  Rapat  Koordinasi  Nasional
              (Rakornas) Pengawasan Ketenagakerjaan Tahun 2021 di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

              Masih pada tahun 2020, sebanyak 26 kasus pelanggaran tindak pidana ketenagakerjaan telah
              dilakukan  proses  penyidikan.  Dari  jumlah  tersebut,  24  kasus  merupakan  penyidikan  tindak
              pidana ringan.

              Menaker Ida pun mengapresiasi para PPNS Ketenagakerjaan yang telah berdedikasi menjalankan
              tugas negara untuk menegakan hukum di bidang ketenagakerjaan.

              "Ini menambah keyakinan kita bahwa PPNS kita, memiliki kredibilitas yang tidak perlu diragukan
              lagi. Saya harap ini menjadi contoh dan motivasi bagi PPNS Ketenagakerjaan yang lain," ujarnya.

              Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan, salah satu kendala dalam pengawasan ketenagakerjaan
              saat ini adalah tidak sebandingnya jumlah Pengawas Ketenagakerjaan dengan jumlah obyek
              pengawasan.
              Hingga triwulan IV tahun 2020, jumlah Pengawas Ketenagakerjaan seluruh Indonesia sebanyak
              1.686  orang.  Sementara  jumlah  perusahaan  hingga  tahun  2021  berdasarkan  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan  Perusahaan  (WLKP)  Online  telah  mencapai  343.000  perusahaan,  dengan
              jumlah tenaga kerja yang tercatat mencapai 9,4 juta orang.
              "Perbandingan  antara  jumlah  pengawas  dan  perusahaan  ini  tentunya  merupakan  tantangan
              tersendiri.  Sementara  itu,  hasil  pengawasan  ketenagakerjaan  selama  2  tahun  terakhir
              menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus, " katanya.

              Menaker Ida menambahkan, sehubungan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya, yang merupakan instrumen pendukung

                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98