Page 96 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 96

Hasil pengawasan ketenagakerjaan selama dua tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan
              jumlah  perusahaan  yang  melakukan  pelanggaran.  Pada  2019  sebanyak  21  ribu  perusahaan
              melakukan pelanggaran, sedangkan 2020 turun menjadi sekitar 11 ribu perusahaan.

              Begitu  pun  dengan  pelanggaran  norma  ketenagakerjaan.  Pada  2019  terjadi  35  ribu  kasus
              pelanggaran norma ketenagakerjaan. Pada 2020, angka ini turun menjadi 21 ribu. Penurunan
              serupa juga terjadi pada pelanggaran norma K3. Dari 13 ribu kasus pada 2019 turun menjadi 5
              ribu kasus setahun berikutnya.

              "Pelanggaran-pelanggaran  tersebut  telah  ditindaklanjuti  oleh  Pengawas  Ketenagakerjaan
              dengan tindakan persuasif, represif non yustisia, maupun represif yustisia. Sehingga hak-hak
              normatif  pekerja/buruh dapat  dipenuhi  dan pada  akhirnya  meningkatkan  produktfitas  kerja,"
              kata  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  dalam  pembukaan  Rapat  Koordinasi  Nasional
              (Rakornas) Pengawasan Ketenagakerjaan 2021 di Jakarta, Rabu (24/3/2021).

              Masih pada 2020, sebanyak 26 kasus pelanggaran tindak pidana ketenagakerjaan telah dilakukan
              proses penyidikan. Dari jumlah tersebut, 24 kasus merupakan penyidikan tindak pidana ringan.

              Menaker Ida pun mengapresiasi para PPNS Ketenagakerjaan yang telah berdedikasi menjalankan
              tugas negara untuk menegakan hukum di bidang ketenagakerjaan. "Ini menambah keyakinan
              kita  bahwa  (Penyidik  Pegawai  Negeri  Sipil)  PPNS  kita,  memiliki  kredibilitas  yang  tidak  perlu
              diragukan lagi. Saya harap ini menjadi contoh dan motivasi bagi PPNS Ketenagakerjaan yang
              lain," ujarnya.

              Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan, salah satu kendala dalam pengawasan ketenagakerjaan
              saat ini adalah tidak sebandingnya jumlah Pengawas Ketenagakerjaan dengan jumlah obyek
              pengawasan. Hingga triwulan IV/2020, jumlah Pengawas Ketenagakerjaan seluruh Indonesia
              sebanyak 1.686 orang. Sementara jumlah perusahaan hingga 2021 berdasarkan Wajib Lapor
              Ketenagakerjaan  Perusahaan  (WLKP)  Online  telah  mencapai  343  ribu  perusahaan,  dengan
              jumlah tenaga kerja yang tercatat mencapai 9,4 juta orang.

              "Perbandingan  antara  jumlah  pengawas  dan  perusahaan  ini  tentunya  merupakan  tantangan
              tersendiri.  Sementara  itu,  hasil  pengawasan  ketenagakerjaan  selama  2  tahun  terakhir
              menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus, " katanya.

              Dia mengatakan, sehubungan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta
              Kerja dan peraturan pelaksananya, yang merupakan instrumen pendukung kemudahan investasi
              dan  penciptaan  lapangan  kerja,  seluruh  jajaran  Kemnaker,  termasuk  Pengawas
              Ketenagakerjaan, diminta untuk terus menyosialisasikannya kepada seluruh stakeholders.

              "Pengawas  Ketenagakerjaan  diharapkan  dapat  ikut  berperan  memberikan  informasi  dan
              pemahaman yang baik tentang peraturan pelaksana ini kepada para pengusaha, pekerja, dan
              pemangku kepentingan terkait," katanya.

              Dalam kesempatan tersebut, Menaker Ida memberikan penghargaan kepada sembilan kepala
              dinas  ketenagakerjaan  provinsi  yang  berhasil  melaksanakan  penyidikan  tindak  pidana
              ketenagakerjaan  hingga  P-21  (berkas  perkara  dinyatakan  sudah  lengkap  dan  siap  untuk
              dilimpahkan ke Kejaksaan).

              Kesembilan  Disnaker  tersebut  yakni  Disnaker  DKI  Jakarta,  Banten,  Kepri,  Daerah  Istimewa
              Yogyakarta (DIY), Sulawesi Tenggara, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah,
              dan Maluku Utara.

              Pembukaan  Rakornas  bertema  'Reformasi  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dalam  Rangka
              Penguatan  Perlindungan  dan  Kesejahteraan  Pekerja/Buruh  Guna  Mendukung  Ekosistem
              Investasi' dihadiri Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang; Dirjen Binapenta dan PKK
                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101