Page 177 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 177

EMIL JANJI JADI WASIT YANG ADIL

              Minta Warga Lapor Jika THR Tak Dibayar Tepat Waktu

              Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  meminta  masyarakat  melaporkan  kepadanya  jika  ada
              perusahaan yang tak memenuhi kewajibannya membayarkan tunjangan hari raya (THR) secara
              penuh dan tepat waktu. Emil, begitu. Ridwan Kamil biasa disapa, juga meminta perusahaan yang
              mengalami  kesulitan  finansial  karena  pandeml  Covid-19  untuk  melapor  sejak  jauh-jauh  hari,
              sebelum  tenggat  pembayaran  THR  berakhir.  Pemprov  Jabar,  kata  Emil  akan  memfasilitasi
              pertemuan antara pihak pengusaha dengan pekerja untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

              "Sesuai arahan, tolong (THR) dibayarkan penuh 100 persen dan laporkan kalau ada pelanggaran,
              yang  tidak  penuh.  Tentu  kita  akan  wasitkan  seadil-adilnya  karena  kita  tahu  situasi  ekonomi
              belum pulih," kata Gubernur di The TYans Luxuiy Hotel, Senin (12/4).

              Keharusan perusahaan untuk membayar secara penuh THR menjelang perayaan Idulfitri tahun
              ini  ditegaskan  Menteri  Tenaga  Kerja,  Ida  Fauzlyah.  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/
              HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021
              bagi Pekerja /Bu-ruh di Perusahaan. Dalam SE tersebut ditegaskan. THR harus sudah dibayarkan
              paling  lambat tujuh  hari  sebelum  Idulfitri.  Namun,  kata  Menteri, terdapat  pengecualian  bagi
              perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19. Untuk perusahaan yang terdampak pandemik
              masih dimungkinkan ada pelonggaran untuk menunda pembayaran THR.

              Akan  tetapi,  penundaan  tidak  boleh  melewati  hari  raya.  "Penundaan  pembayaran  THR  bagi
              perusahaan  terdampak  pandemi  Covid-19  paling  lambat  sehari  jelang  hari  raya,"  ujar  Ida
              Fauzlyah, dalam konferensi pers tentang THR Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Jakarta,
              kemarin.

              Menteri  juga  menegaskan,  penundaan  THR  harus  berdasarkan  pembicaraan  bipartlte  antara
              pengusaha dan pekerja yang dilakukan dengan semangat kekeluargaan. Kesepakatan dibuat
              secara tertulis dengan syarat THR paling lambat dibayar sebelum hari raya. Perusahaan juga
              wajib  menyampaikan  laporan  keuangan  Internalnya  secara  jujur  dan  transparan.  "Laporan
              keuangan yang menyatakan tidak mampu selama 2 tahun terakhir." kata Ida.
              Denda

              Kemenaker  juga  menyiapkan  skema  denda  dan  sanksi  bagi  perusahaan  yang  terlambat
              membayar THR 2021. Dendanya sebesar lima persen dari total THR yang harus dibayar sejak
              berakhirnya batas waktu kewajiban pembayaran.

              Adapun sanksi administrasi akan disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Peng-upahan. Yakni, berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha,
              penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi. hingga pembekuan kegiatan usaha.

              Ida menegaskan pengenaan denda maupun sanksi tidak menghilangkan kewajiban pengusaha
              untuk  tetap  membayar  THR  keagamaan  pada  pekerja  /buruh.  Karena.  THR  merupakan
              pendapatan non-upah yang wajib dibayar oleh pengusaha kepada pekerja /buruh.

              "Diperlukan komitmen bagi para pengusaha untuk membayar THR secara penuh dan tepat waktu
              kepada para pekerja dan buruh,' kata Ida.






                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182