Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 FEBRUARI 2020
P. 126
Title TEROR KE PENOLAK OMNIBUS CILAKA: ADU DOMBA & RUSAK HAK BERPENDAPAT
Media Name tirto.id
Pub. Date 19 Februari 2020
Page/URL https://tirto.id/teror-ke-penolak-omnibus-cilaka-adu-domba-rusak-hak-b erpendapat-ezYN
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Demonstrasi ke kantor KASBI--serikat yang menolak RUU Cilaka--adalah bentuk
teror dan adu domba.
Kantor Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di Jakarta Timur mendadak
ramai didatangi massa tak dikenal, Senin (17/2/2020) pagi sekitar pukul 10.30.
"Kemudian bakar ban depan sekretariat," ujar Ketua Umum KASBI Nining Elitos
kepada reporter Tirto .
Nining tak tahu mereka berasal dari mana. Yang jelas, menurut anggotanya yang
ada di lokasi, massa berjumlah 15 orang berusia remaja dan 4 orang yang
tampangnya lebih dewasa.
Massa juga membawa serta spanduk bertuliskan 'Tolak Kepentingan Asing' serta
berteriak-teriak jargon yang mengidentifikasi mereka pendukung omnibus law .
Nama Nining juga disebut-sebut sebagai provokator.
"Kami menduga [didemo] ada kaitannya dengan apa yang sedang kami perjuangkan
hari ini," katanya.
KASBI merupakan salah satu serikat buruh yang menentang keras omnibus law
terutama RUU Cipta Kerja (sebelumnya bernama Cipta Lapangan kerja alias Cilaka).
Selain masalah substansi pasal per pasal yang dianggap merugikan kelas pekerja,
mereka juga menolak peraturan ini karena tak pernah dilibatkan dari awal
pembahasan.
Nining bahkan pernah menyatakan protes terbuka di hadapan pejabat Kemnaker
dalam sebuah rapat bertajuk "konsultasi publik." Saat itu ia merasa rapat sebatas
formalitas.
Merusak Demokrasi Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif
untuk Demokrasi (Sindikasi) Ikhsan Raharjo menegaskan bahwa demonstrasi orang
tak dikenal ke KASBI adalah bentuk "teror dan intimidasi." "Serta serangan langsung
terhadap demokrasi," katanya kepada reporter Tirto , Selasa (18/2/2020) kemarin.
Ikhsan mengatakan aksi kelompok tersebut tak bisa dibiarkan atas nama demokrasi
karena mereka sendiri mengancam atau setidak-tidaknya menghalangi hak
konstitusional orang lain.
Page 125 of 185.

