Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 137

TOLAK OMNIBUS LAW, PULUHAN KONFEDERASI DAN FEDERASI SERIKAT PEKERJA
              SEPAKAT MOGOK NASIONAL
              Puluhan  pimpinan  Konfederasi  dan  Federasi  Serikat  Pekerja  menyepakati  untuk  melakukan
              mogok nasional sebagai bentuk penolakan terhadap  omnibus law  RUU Cipta Kerja  .

              Kesepakatan ini diambil setelah mendengarkan pandangan dari masing-masing  serikat pekerja
              , dalam rapat bersama di Jakarta, Minggu, 27 September 2020 kemarin.

              Dalam keterangan tertulis, Senin, 28 September 2020, Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan,
              rapat  bersama  ini  dihadiri  pimpinan  KSPI,  KSPSI  AGN,  serta  perwakilan  32  federasi    serikat
              pekerja  .

              Di antaranya beberapa federasi yang tergabung dalam KSPSI pimpinan Yorrys seperti SP LEM.
              Termasuk  aliansi    serikat  pekerja    seperti  GEKANAS  (Gerakan  Kesejahteraan  Nasional)  yang
              beranggotakan 17 federasi.

              Mogok nasional akan dilakukan secara konstitusional dengan tertib dan damai, direncanakan
              akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dimulai pada tanggal 6 Oktober 2020, dan diakhiri
              pada saat sidang paripurna yang membahas  RUU Cipta Kerja  tanggal 8 Oktober 2020.

              "Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh
              akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing  serikat
              pekerja  di tingkat perusahaan," ujar Said Iqbal.
              Adapun  dasar  hukum  secara  konstitusional  mogok  nasional  ini  adalah  menggunakan  dua
              undang-undang, yaitu UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
              Muka Umum (Demonstrasi) dan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Para buruh
              tentu akan mengikuti prosedur dari dua undang-undang tersebut.
              Mogok nasional dengan menyetop produksi ini akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan
              perusahaan di 25 provinsi dan 300 kabupaten/kota.

              Melibatkan  beberapa  sektor  industri  seperti  kimia,  energi,  pertambangan,  tekstil,  garmen,
              sepatu, otomotif dan komponen, elektronik dan komponen, industri besi dan baja, farmasi dan
              kesehatan,  percetakan  dan  penerbitan,  industri  pariwisata,  industri  semen,  telekomunikasi,
              pekerja transportasi, pekerja pelabuhan, logistik, perbankan, dan lain-lain.

              Mogok nasional ini dilakukan sebagai bentuk protes buruh Indonesia terhadap pembahasan  RUU
              Cipta Kerja  yang dinilai lebih menguntungkan pengusaha. Misalnya dibebaskannya penggunaan
              buruh  kontrak  dan  outsourcing  di  semua  jenis  pekerjaan  dan  tanpa  batasan  waktu,
              dihilangkannya UMSK, hingga pengurangan nilai pesangon.

              "Sejak awal kami meminta agar perlindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya  omnibus law
              mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang eksisting," kata Said Iqbal.

              Sebagai pra mogok nasional, buruh Indonesia juga berencana melakukan aksi unjuk rasa setiap
              hari yang pelaksanaannya direncanakan akan dimulai tanggal 29 September hingga 8 Oktober
              2020. Selain itu, bersama dengan elemen yang lain, buruh juga akan melakukan aksi nasional
              serentak di seluruh Indonesia yang direncanakan tanggal 1 Oktober dan 8 Oktober. Di Ibukota,
              sasaran  aksi  buruh  adalah  Istana  Negara,  Kantor  Menko  Perekonomian,  Kantor  Menteri
              Ketenagakerjaan, dan RI. Sedangkan di daerah, aksi akan dipusatkan di kantor Gubernur atau
              setempat.




                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142