Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 142
Lalu apakah anak-anak muda Indonesia yang baru saja lulus S-1 di tahun 2020 khawatir soal
mendapat kerja? "Tak banyak lowongan dan persaingan cukup ketat" Elasa Dewanti baru saja
lulus pendadaran, atau sidang skripsi, bulan Agustus lalu dari jurusan program internasional
manajemen bisnis di UGM Yogyakarta.
Elasa akan menyabet dua gelar atau double degree setelah ia juga kuliah selama 18 bulan di
Universitas Groningen, Belanda yang bermitra dengan UGM.
"Saya baru akan diwisuda bulan November," kata Elasa kepada wartawan ABC Indonesia Sastra
Wijaya hari Senin (28/9/2020).
"Rencana dekat saya awalnya mencari kerja, tetapi sekarang saya merasa cukup susah karena
tidak banyak lowongan dan persaingannya cukup ketat." Elasa mengaku jika orang tuanya
sebenarnya tidak memaksa dirinya untuk cepat mencari kerja.
"Jadi saya disuruh santai dulu. Namun tekanan untuk cepat dapat kerja datang dari diri saya
sendiri." Elasa mengaku jika sekarang ia sudah menjalankan beberapa kegiatan yang
menghasilkan yang, seperti menggambar.
"Selain itu juga dari main saham, banyak juga teman seumuran saya yang mulai atau minat
untuk investasi." Elasa mengatakan ia sudah mulai berinvestasi di pasar saham sejak awal
pandemi COVID-19 bulan April lalu.
"Dana awalnya dari orang tua, setelah itu kalau mau nambah-nambah, ya saya menggunakan
dari uang saku saya sendiri," kata gadis berusia 21 tahun tersebut.
Suzanna Martanti sudah mencoba melamar hampir 80 pekerjaan dengan ribuan pesaing.
Di tengah kekhawatiran Indonesia akan mengalami resesi akibat pandemi, Elasa mengatakan
mencari kerja akan terasa lebih sulit lagi di tahun 2021.
"Soalnya lulusan yang sekarang saja sudah susah cari kerja, apalagi besok ditambah dengan
lulusan tahun 2021," katanya.
Sambil menunggu wisuda, Elasa sedang mempertimbangkan apakah ia ingin mencari jenis
pekerjaan kantoran atau langsung bekerja sendiri menjadi wiraswasta.
Ada satu hal yang ia sesali semasa kuliah, yakni dia tidak aktif mengikuti banyak kegiatan ekstra
di kampus.
"Jadi meskipun saya merasa mampu, saya tidak punya "bukti" untuk ditaruh di CV, kegiatan
organisasi, mengumpulkan sertifikat, atau juga misalnya magang," katanya.
"Soalnya menurut saya, persyaratan untuk suatu lowongan kerja semakin tinggi. Jadi kegiatan
ekstra itu bisa dilihat sebagai kelebihan, dan lebih besar kesempatannya untuk lolos, ketika orang
mempertimbangkan lamaran kita," kata Elasa yang sekarang tinggal di Yogyakarta bersama
orang tuanya.
"Rasa percaya diri menurun" Safira Rayindra Putri baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di
Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Jakarta. Safira Rayindra Putri baru saja diwisuda dengan
gelar S1 dari Fakultas Psikologi Universitas Atma Jakarta bulan Agustus kemarin, walau dia
sebenarnya sudah lulus ujian bulan Februari.
Afi, nama panggilannya, mengatakan saat ini sedang berusaha mencari pekerjaan, namun sejauh
ini belum mendapatkannya.
141