Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 143
"Sekarang kegiatan saya banyak di depan laptop, melamar kerja di banyak portal," kata Afi
kepada ABC Indonesia.
Afi mengatakan dalam situasi sekarang ini dia semakin merasa cemas dengan situasi lapangan
kerja di Indonesia.
"Contohnya setelah saya melamar pekerjaan di Jobstreet dan melihat yang melamar pekerjaan
yang sama ada empat ribu orang. Ini yang kadang membuat stres," katanya.
Selain itu, ia mengaku mendapat tekanan setelah mendengar dan melihat teman-temannya yang
lebih beruntung sudah mendapatkan pekerjaan.
"Ini yang membuat rasa percaya diri menurun melihat teman-teman yang sudah mulai dapat
kerja.
"Memang sih kebanyakan dari mereka lulus sudah lebih dulu tetapi kadang membuat panik juga."
"Apalagi kalau dipikir-pikir, saya sidang sarjana bulan Februari dan sekarang udah hampir bulan
Oktober, berarti udah hampir delapan bulan saya nganggur," katanya.
Sambil mencari pekerjaan, Afi mengatakan dia berusaha mengisi waktu dengan melakukan
kegiatan lain untuk bisa merasa produktif, seperti belajar bahasa Spanyol.
"Waktu dulu awal-awal setelah lulus dan udah masuk masa pandemi, di bulan Maret-Mei, saya
ikut beberapa kursus online sehingga bisa dapat sertifikat," ujar Afi.
Bila ia masih juga belum mendapat pekerjaan, Safira mengatakan ia harus berpikir alternatif lain,
misalnya membuat bisnis sendiri.
"Sebulan ini saya lagi rajin buat bikin roti, jadi tidak menutup kemungkinan untuk mencyoba
jualan," katanya.
"Kemarin di bulan Agustus, saya sempat ikut webinar tentang bikin roti sourdough. Terus setelah
itu jadi tertantang aja buat bikin sourdough bread." "Akhirnya di bulan September ini hampir
tiap minggu belajar buat bikin sourdough," ujar Afi.
Mendapat kerja dari rekomendasi teman Gregorius Ivan Sebastian lega sudah mendapatkan
pekerjaan setelah kembali dari Korea Selatan dalam pertukaran mahasiswa. Gregorius Ivan
Sebastian sudah lulus dari jurusan Teknik Informatika di Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Brawijaya Malang di tahun 2019 dan sekarang tinggal di Jakarta.
Setelah lulus di bulan Agustus 2019, Ivan, panggilan akrabnya, pergi ke Korea Selatan selama
enam bulan untuk mengikuti pertukaran mahasiswa dengan Kwangwon National University di
Chuncheon, sekitar 75 km dari ibukota Seoul.
Ivan baru kembali ke Indonesia di bulan Februari 2020, tepat saat wabah COVID-19 mulai
merebak di sejumlah negara.
"Ketika saya kembali ke Indonesia, saya tidak mendapat kerja selama sebulan, dan bulan Maret
saya direkomendasikan oleh teman sehingga kemudian langsung diwawancarai," katanya.
Ivan kini bekerja di perusahaan IT di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan dan merasa lega
karena baru saja diangkat menjadi karyawan permanen.
"Ya sangat lega, karena tidak kebayang saat pandemi belum mendapat kerja, pasti saingan pun
banyak dan lowongan yang tersedia sedikit ," katanya yang kini bekerja dari rumah.
142