Page 148 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 148

PESANGON 32 KALI UPAH MAU DIHAPUS DEMI INVESTOR, BENERAN NIH?

              Jakarta  -  Penyusunan RUU Omnibus Law Cipta Kerja kembali memasuki pembahasan mengenai
              ketenagakerjaan.  Salah  satu  yang  dibahas  adalah  soal  pengaturan  pesangon  dalam  UU
              Ketenagakerjaan no 33 tahun 2013 yang rencananya akan diubah.

              Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi, Kemenko Perekonomian,
              Elen Setiadi mengatakan selama ini pemberian pesangon yang diatur maksimal 32 kali upah
              memberatkan pelaku usaha. Hal ini juga membuat investor kurang nyaman untuk berinvestasi.

              "Kami gambarkan pesangon PHK, pemberian sebanyak 32 kali upah memberatkan pelaku usaha
              dan mengurangi minat investor untuk berinvestasi," ujar Elen dalam rapat kerja dengan Badan
              Legislatif Sabtu lalu, dikutip dari Facebook Badan Legislatif DPR, Senin (28/9/2020).
              Elen  mengungkapkan  selama  ini  pun  pembayaran  pesangon  sifatnya  penuh  ketidakpastian.
              Buktinya,  dari  data  Kementerian  Ketenagakerjaan,  kebanyakan  perusahaan  tidak  mematuhi
              aturan pembayaran pesangon sesuai UU 13 tahun 2013.

              "Ini ada pembayaran eksisting yang di-  record  sama Kemnaker, 66% tidak patuh ketentuan
              UU. Lalu, 27% patuh parsial, karyawan menerima pesangon, tapi tidak sesuai haknya. Hanya
              ada 7% yang patuh," papar Elen.

              "Dengan  pengaturan  seperti  ini,  implementasinya  tidak  sama,  maka  kami  anggap  ada
              ketidakpastian dari pesangon ini," lanjutnya.

              Sebagai  gantinya,  Elen  mengatakan  pemerintah  mengusulkan  adanya  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan (JKP). Program ini diklaim dapat melindungi hak-hak karyawan yang terkena PHK,
              mulai dari benefit bantuan uang tunai, pelatihan, hingga informasi soal pekerjaan.

              "Kami usulkan ada program baru, Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Ini mesti dapat dilaksanakan
              dengan  cepat.  Kenapa  perlu?  Program  ini  memberikan  benefit  bagi  mereka  yang  kena  PHK
              dengan 3 manfaat. Cash benefit, semacam gaji atau upah tiap bulan, bisa berapa bulan sesuai
              kesepakatan di sini," papar Elen.

              "Lalu vocational training, upgrading skill sesuai pasar tenaga kerja. Lalu job access placement,"
              lanjutnya.

              Sementara itu, bagi penerima program JKP, Elen mengatakan karyawan akan tetap menerima
              jaminan sosial lainnya. Mulai dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT),
              Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

              (eds/eds)    .



















                                                           147
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153