Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 146

Terkini, Baleg DPR RI dan pemerintah sepakat untuk tidak memasukkan ketentuan mengenai
              upah minimum padat karya  di dalam RUU tersebut.
              Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan, keputusan tersebut merupakan kabar
              baik sekaligus bagi pekerja dan serikat pekerja.

              "Berdasarkan hasil keputusan tripartit, menyepakati  upah minimum padat karya  dikeluarkan
              dari  RUU Cipta Kerja  , saya ingin menegaskan ini kabar baik dan harapan bagi pekerja dan
              serikat pekerja," jelas Supraptman seperti dikutip Kompas.com dari laman Facebook resmi Baleg
              DPR RI, Senin (28/9/2020).

              Sementara  itu  Staf  Ahli  Bidang  Regulasi,  Penegakan  Hukum,  dan  Ketahanan  Kemenko
              Perekonomian Elen Setiadi menegaskan, pemerintah konsisten pada kesepakatan yang dicapai
              dalam  pertemuan  antara  pemerintah,  pengusaha  yakni  Kamar  Dagang  dan  Idustri  (Kadin)
              Indonesia serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terkait penghapusan ketentuan  upah
              minimum padat karya  di dalam  RUU Cipta Kerja  .
              "Tetap komitmen pada tripartit, jadi dihapus," ujar dia dalam kesempatan yang sama.

              Lebih lanjut Supratman menjelaskan, pasal mengenai sanksi pidana di dalam RUU Ciptaker pada
              klaster ketenagakerjaan akan tetap menggunakan undang-undang yang saat ini berlaku.

              Hal  yang  sama  berlaku  untuk  upah  minimum  kabupaten.  Ketentuan  di  dalam  pasal  terkait
              dengan upah minimum kabupaten akan tetap menggunakan undang-undang yang ada.
              Hal itu sesuai dengan keputusan ang didapatkan usai melakuka diskusi dalam forum informal
              dengan Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Upah  minimum  kabupaten  tetap  dipertahankan  dalam  undang-undang  existing  dengan
              persayratan tertentu, karena itu ada persyaratan tertentu maka akan tetap dibahas," jelas dia.

              Adapun Elen menjelaskan, dengan adanya upah minimum daerah, yakni tingkat kabupaten/kota
              maka dapat menjadi jaring pengaman atau safety net bagi pekerja.

              Di  dalam  penentuan  upah  minimum  daerah  tersebut  nantinya  akan  mempertimbangkan
              pertumbuhan daerah dan tingkat inflasi seperti yang saat ini berlaku.

              Sebelumnya,  pemerintah  mengusulkan  terkait  dengan  upah  minimum  disepakati  untuk
              menyesuaikan dengan produktivitas.

              "Basis upah minimum di provinsi dan bisa ditetapkan pada tingkat kabupaten/kota dengan syarat
              tertentu. Upah UMKM tersendiri dan tidak bisa diatur di dalam upah yang untuk diatas UMKM,"
              jelas Elen.



















                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151