Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 134

Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, mogok nasional akan dilakukan secara konstitusional,
              tertib dan damai.
              "Rencananya akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dimulai pada 6 Oktober 2020 dan
              diakhiri pada saat sidang paripurna yang membahas RUU Cipta Kerja tanggal 8 Oktober 2020,"
              ujar Said Iqbal dalam keterangan resminya, Senin (28/9).



              BURUH SIAPKAN AKSI BESAR-BESARAN, MOGOK NASIONAL, CATAT TANGGALNYA
              ,  JAKARTA  - Puluhan pimpinan Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja menyepakati untuk
              melakukan mogok nasional sebagai bentuk penolakan atas  RUU Omnibus Law Cipta Kerja  .

              Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, mogok nasional akan dilakukan secara konstitusional,
              tertib dan damai.

              "Rencananya akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dimulai pada 6 Oktober 2020 dan
              diakhiri pada saat sidang paripurna yang membahas RUU Cipta Kerja tanggal 8 Oktober 2020,"
              ujar Said Iqbal dalam keterangan resminya, Senin (28/9).

              Dalam pelaksanaannya, Said Iqbal mengatakan bahwa di saat mogok nasional nanti, mereka
              akan menghentikan proses produksi.
              "Itu berarti, para buruh akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang sudah
              ditentukan masing-masing serikat pekerja di tingkat perusahaan," tambahnya.

              Mogok nasional dengan menyetop produksi ini akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan
              perusahaan di 25 provinsi dan 300 kabupaten/kota.

              Agenda  tersebut  melibatkan  beberapa  sektor  industri  seperti  kimia,  energi,  pertambangan,
              tekstil, garmen, sepatu, otomotif dan komponen, elektronik dan komponen.

              Selain itu industri besi dan baja, farmasi dan kesehatan, percetakan dan penerbitan, industri
              pariwisata,  industri  semen,  telekomunikasi,  pekerja  transportasi,  pekerja  pelabuhan,  logistik,
              perbankan, dan lain-lain.
              "Mogok nasional ini dilakukan sebagai bentuk protes buruh Indonesia terhadap pembahasan
              RUU  Cipta  Kerja  yang  dinilai  lebih  menguntungkan  pengusaha.  Misalnya  dibebaskannya
              penggunaan buruh kontrak dan  outsourcing  di semua jenis pekerjaan dan tanpa batasan waktu,
              dihilangkannya UMSK, hingga pengurangan nilai pesangon," papar Said Iqbal.

              "Sejak awal kami meminta agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya  omnibus law
              mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang  eksisting  ," kata Said Iqbal.
              Sebelum dilakukan mogok nasional, buruh Indonesia juga berencana melakukan aksi unjuk rasa
              setiap hari yang akan dimulai tanggal 29 September hingga 8 Oktober 2020.

              Selain itu, bersama dengan elemen yang lain, buruh juga akan melakukan aksi nasional serentak
              di seluruh Indonesia yang direncanakan tanggal 1 Oktober dan 8 Oktober.

              Di  ibu  kota,  sasaran  aksi  buruh  adalah  Istana  Negara,  Kantor  Menko  Perekonomian,  Kantor
              Menteri Ketenagakerjaan, dan DPR RI. Sedangkan di daerah, aksi akan dipusatkan di kantor
              Gubernur atau DPRD setempat.




                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139