Page 130 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 130

negative - Mulyanto (Anggota Baleg DPR) Kalau ini (RUU Ciptaker) rasanya masih merugikan

              neutral - Supratman Andi Agtas (Ketua Baleg DPR) Ini bermanfaat bagi kedua belah pihak. Itulah
              yang kita sepakat

              positive  -  Firman  Soebagyo  (Anggota  Baleg  DPR)  Skema  dan  besarannya  akan  diatur  oleh
              pemerintah.  Sebenernya  ini  sama  saja  seperti  hari  ini.  Nanti  akan  kita  bahas  juga  dalam
              pembahasan lebih rinci soal pesangon dan jaminan kehilangan pekerjaan ini


              Ringkasan

              Puluhan pimpinan Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja pada Ahad (28/9) menggelar rapat
              di  Jakarta,  bersamaan  dengan  dibahasnya  klaster  ketenagakerjaan  dalam  RUU  Cipta  Kerja
              (Ciptaker) oleh DPR dan pemerintah. Hasil rapat, buruh bersepakat akan menggelar aksi  mogok
              nasional  RUU Ciptaker.

              "Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh
              akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat
              pekerja di tingkat perusahaan," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said
              Iqbal melalui pesan yang diterima  Republika.co.id,  Senin (28/9).



              ANCAMAN MOGOK NASIONAL BURUH SAAT RUU CIPTAKER DISAHKAN DPR

              oleh  Arif Satrio Nugroho, Febrianto Adi Saputro  Puluhan pimpinan Konfederasi dan Federasi
              Serikat Pekerja pada Ahad (28/9) menggelar rapat di Jakarta, bersamaan dengan dibahasnya
              klaster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja (Ciptaker) oleh DPR dan pemerintah. Hasil rapat,
              buruh bersepakat akan menggelar aksi  mogok nasional  RUU Ciptaker.

              "Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh
              akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat
              pekerja di tingkat perusahaan," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said
              Iqbal melalui pesan yang diterima  Republika.co.id,  Senin (28/9).

              Said menyatakan, mogok nasional akan dilakukan secara tertib dan damai. Aksi ini rencananya
              akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dimulai pada 6 Oktober 2020 dan diakhiri pada
              saat sidang paripurna yang membahas  RUU Ciptaker  pada 8 Oktober 2020.

              "Dasar  hukum  secara  konstitusional  mogok  nasional  ini  adalah  menggunakan  dua  undang-
              undang, yaitu UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
              Umum (Demonstrasi) dan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Para buruh tentu
              akan mengikuti prosedur dari dua undang-undang tersebut," ujarnya.

              Mogok nasional dengan menyetop produksi ini akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan
              perusahaan  di  25  provinsi  dan  300  kabupaten/kota.  Aksi  ini  diklaim  Iqbal,  akan  melibatkan
              beberapa sektor industri seperti kimia, energi, pertambangan, tekstil, garmen, sepatu, otomotif
              dan  komponen,  elektronik  dan  komponen,  industri  besi  dan  baja,  farmasi  dan  kesehatan,
              percetakan  dan  penerbitan,  industri  pariwisata,  industri  semen,  telekomunikasi,  pekerja
              transportasi, pekerja pelabuhan, logistik, perbankan, dan lain-lain.

              Mogok nasional ini dilakukan sebagai bentuk protes buruh Indonesia terhadap pembahasan RUU
              Ciptaker. Selain itu, serikat pekerja juga meminta tidak ada pasal-pasal di dalam UU 13/2003
              yang diubah atau dikurangi.


                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135