Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 126

Namun, RUU Omnibus Law Cipta Kerja tetap mendapatkan penolakan dari buruh dan pekerja.
              Mereka sempat melakukan unjuk rasa di kawasan parlemen beberapa kali guna menyuarakan
              penolakan tersebut.

              Terakhir, sebanyak 290 organisasi dari elemen tani, nelayan, mahasiswa, buruh, hingga pegiat
              lingkungan  hidup  menggelar  unjuk  rasa  menolak  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  sekaligus
              memperingati Hari Tani Nasional, pada Kamis (24/9) lalu di depan Gedung DPR, Jakarta.

              Juru bicara Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pembaruan Agraria Dewi Kartika mengatakan
              Omnibus Law Cipta Kerja adalah bagian dari kapitalisme global yang hanya menyejahterakan
              pengusaha, elite politik dan tuan tanah.

              Ia tak percaya klaim pemerintah bahwa Omnibus Law bisa menciptakan lapangan kerja lantaran
              draft RUU itu lebih memberi porsi besar kepada investasi asing.

              "Jika  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  disahkan,  maka  bumi,  air,  dan  kekayaan  alam  yang
              terkandung  di  dalamnya,  sekali  lagi  dan  selamanya  akan  menjadi  bagian  dari  eksploitasi
              kapitalisme  internasional,  neo  kolonialisme  atau  neo  imperialisme  yang  akan  membawa
              pemelaratan terus menerus," kata Dewi dalam keterangan resmi..























































                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131