Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 121

Adapun 4 usulan program tersebut diantaranya:

              1.Prosedur pemberangkatan calon PMI (yang sudah memiliki ID PMI) pada masa kebiasaan baru
              sebagai  upaya  memberikan  perlindungan  dalam  penempatan  PMI  menyesuaikan  ketentuan
              protokol kesehatan khususnya penempatan ke Hongkong dan Taiwan.

              "Diharapkan prosedur  tersebut  dapat  diimplementasikan Himsataki dan Asosiasi  penempatan
              PMI  lain  sebagaimana  ketentuan  dalam  Kepmen  Ketenagakerjaan  No.  294  Tahun  2020;  SE
              Kepala BP2MI No. 14 tahun 2020 berkenaan Pelaksanaan Penempatan PMI Pada Masa Adaptasi
              Baru," ujar Tegap Harjadmo.

              Menurutnya  dalam  pertemuan  itu,  Kepala  BP2MI  Benny  Ramdhani  berpesan  bahwa  Asosiasi
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia sebagai Mitra BP2MI wajib bertangung jawab
              untuk melaksanakan pengawasan kepada anggotanya dalam pelaksanaan surat edaran ini.

              2.Prosedur  pelayanan  penempatan  PMI  pada  masa  adaptasi  kebiasaan  baru  untuk  seluruh
              negara tujuan penempatan sebagai pelaksanaan dari amanat Undang Undang Nomor 18 Tahun
              2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia beserta turunannya.

              Dia  mengatakan  bahwa  Himsataki  menyampaikan  pendekatan  kebijakan  sebagaimana  yang
              telah ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan .

              3.Implementasi  Peraturan  Kepala  BP2MI  Nomor  9  Tahun  2020  tentang  Pembebasan  Biaya
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia dengan Program KUR PMI secara langsung kepada Calon
              PMI/PMI dan Keluarganya dan dilakukan secara Non tunai.

              Program tersebut akan dijalankan bekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya Pemerintah
              Propinsi, Kabupaten/Kota, Bank BUMN (BNI); BP Jamsostek dan Asuransi Jasa Indonesia.

              4.Mengusulkan  optimalisasi  Penempatan  PMI  Formal  melalui  Pendekatan  Perjanjian  bilateral
              antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Negara Penempatan, terkait formasi kebutuhan
              dan penyiapan PMI Formal khususnya ke Kawasan Asia dan Afrika; Kawasan Amerika dan Pasifik
              dan Kawasan Eropa dan Timur Tengah.

              Tegap Harjadmo berharap agar usulan program dapat diterima Pemerintah baik Kemnaker dan
              Kemenlu serta Khususnya BP2MI yang menjadi operator kebijakan Pemerintah dalam melakukan
              pembenahaan total terhadap Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang harus dimerdekakan.

              Kepala BP2MI mengapresiasi usulan dari Himsataki dan berharap usulan dari asosiasi tersebut
              dapat menambah dukungan bagi BP2MI dalam rangka meningkatkan perlindungan bagi PMI
              sebagai pejuang devisa.























                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126