Page 177 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 177

"Sistem merit ini mengedepankan aspek profesionalitas dalam pengembangan dan pemilihan
              calon-calon pimpinan yang akan menduduki posisi di Kemenaker. Dengan adanya sistem merit,
              kami berharap dapat memiliki berbagai talenta yang siap ditempatkan dan menjalankan tugas
              pemerintahan  di  bidang  ketenagakerjaan,"  ujar  Anwar  dalam  siaran  pers  yang  diterima
              Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

              Anwar  melanjutkan,  seluruh  pimpinan  di  Kemnaker  harus  berkomitmen  mendukung
              pengembangan potensi dan kompetensi pegawai di Kemenaker. Pasalnya, pemetaan potensi dan
              kompetensi PNS pada dasarnya bertujuan untuk melihat kemampuan pegawai yang menempati
              posisi atau jabatannya masing-masing.

              "Pemetaan atau maping ini merupakan sebuah keharusan supaya kami bisa mengetahui kualitas
              SDM aparatur, khususnya bagi unit yang memperoleh mandat pengelolaan SDM di kementerian,"
              ujar Anwar.

              Hasil pemetaan potensi dan kompetensi, lanjut Anwar, akan menjadi acuan dalam penerapan
              prinsip  menempatkan  sumber  daya  manusia  sesuai  keahlian  serta  berdasarkan  kualifikasi,
              kompetensi, dan kinerja.

              Anwar menjamin, proses pemetaan berlangsung secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar
              belakang ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, dan kondisi
              fisik atau disabilitas.

              "Penerapan  sistem  merit  merupakan  salah  satu  unsur  yang  penting  karena  sesuai  amanat
              Peraturan  Pemerintah  Nomor  11  Tahun  2017  tentang  Manajemen  PNS.  Saat  ini,  akan  kami
              terapkan di Kemenaker,” kata Anwar.

              Adapun sasaran dari pemetaan potensi dan kompetensi tersebut, lanjut Anwar, adalah 3.000
              pegawai Kemenaker yang memenuhi kriteria pemenuhan talenta pegawai.

              Pegawai tersebut mulai dari golongan II hingga golongan IV, baik jabatan fungsional tertentu,
              jabatan fungsional umum, dan jabatan administrasi.

              Anwar Sanusi meminta dukungan pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama, dan seluruh
              pegawai di lingkungan Kemenaker, supaya proses pemetaan dapat berjalan dengan baik dan
              lancar.

              "Nantinya,  Kemenaker  akan  memiliki  database  yang  berisi  rekam  jejak  kinerja  pegawai  di
              Kemnaker. Hal ini berguna dalam pengembangan karir pegawai di Kemenaker," ujar Anwar.

              Sementara itu, psikolog sekaligus asesor pemetaan potensi dan kompetensi PNS di Kemenaker,
              Dearly mengatakan bahwa terdapat dua hal yang digali dalam pemetaan kompetensi tersebut.

              Pertama, kompetensi manajerial terkait berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku
              yang dapat diukur untuk memimpin atau mengelola unit kerja.

              Kedua, kompetensi sosial kultural, yakni pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku yang
              dapat diamati, diukur, dan dikembangkan, terkait pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
              majemuk dalam hal agama, suku bangsa, budaya, serta wawasan kebangsaan.

              Menurut Dearly, semua potensi tersebut harus dipenuhi oleh pemangku jabatan sehingga bisa
              memperoleh hasil kerja sesuai peran fungsi atau jabatannya.

              "Kedua kompetensi itu mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
              Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017,” ujar Dearly.


                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182