Page 179 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 179
KEMENAKER SOSIALISASIKAN PEMETAAN POTENSI DAN KOMPETENSI UNTUK
CETAK PNS BERTALENTA
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggelar acara “Sosialisasi Pemetaan Potensi dan
Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS)” secara daring, Jumat (6/8/2021).
Sebagai informasi, sosialisasi merupakan awalan dari asesmen pemetaan potensi dan
kompetensi bagi seluruh pegawai PNS yang memenuhi kriteria. Pemetaan potensi dan
kompetensi dilakukan guna mencetak pegawai negeri sipil (PNS) bertalenta sekaligus
memperkuat implementasi manajemen PNS.
Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, pemetaan potensi dan kompetensi
PNS merupakan bagian perencanaan dan pengembangan karier PNS yang dilakukan secara
obyektif, terencana, terbuka, tepat waktu, dan akuntabel.
Program yang akan dilakukan pada 9-20 Agustus 2021 tersebut juga merupakan implementasi
instrumen sistem merit di Kemenaker. Pemetaan potensi dan kompetensi merupakan langkah
awal membangun sistem merit tersebut.
Oleh sebab itu, Anwar menilai bahwa partisipasi seluruh pegawai dan komitmen pimpinan tiap
unit kerja di Kemnaker penting dalam pelaksanaannya.
"Sistem merit ini mengedepankan aspek profesionalitas dalam pengembangan dan pemilihan
calon-calon pimpinan yang akan menduduki posisi di Kemenaker. Dengan adanya sistem merit,
kami berharap dapat memiliki berbagai talenta yang siap ditempatkan dan menjalankan tugas
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan," ujar Anwar dalam siaran pers yang diterima
Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).
Anwar melanjutkan, seluruh pimpinan di Kemnaker harus berkomitmen mendukung
pengembangan potensi dan kompetensi pegawai di Kemenaker. Pasalnya, pemetaan potensi dan
kompetensi PNS pada dasarnya bertujuan untuk melihat kemampuan pegawai yang menempati
posisi atau jabatannya masing-masing.
"Pemetaan atau maping ini merupakan sebuah keharusan supaya kami bisa mengetahui kualitas
SDM aparatur, khususnya bagi unit yang memperoleh mandat pengelolaan SDM di kementerian,"
ujar Anwar.
Hasil pemetaan potensi dan kompetensi, lanjut Anwar, akan menjadi acuan dalam penerapan
prinsip menempatkan sumber daya manusia sesuai keahlian serta berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja.
Anwar menjamin, proses pemetaan berlangsung secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar
belakang ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, dan kondisi
fisik atau disabilitas.
"Penerapan sistem merit merupakan salah satu unsur yang penting karena sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Saat ini, akan kami
terapkan di Kemenaker,” kata Anwar.
Adapun sasaran dari pemetaan potensi dan kompetensi tersebut, lanjut Anwar, adalah 3.000
pegawai Kemenaker yang memenuhi kriteria pemenuhan talenta pegawai.
Pegawai tersebut mulai dari golongan II hingga golongan IV, baik jabatan fungsional tertentu,
jabatan fungsional umum, dan jabatan administrasi.
178