Page 197 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 197

"Sistem merit ini mengedepankan aspek profesionalitas dalam pengembangan dan pemilihan
              calon-calon pimpinan yang akan menduduki posisi di Kemnaker. Dengan adanya sistem merit
              ini, diharapkan kita akan memiliki berbagai talent yang siap ditempatkan dan siap menjalankan
              tugas pemerintahan di bidang ketenagakerjaan," ujar Anwar Sanusi dalam sambutan sekaligus
              arahannya.

              Melalui sosialisasi potensi dan kompetensi ini, kata Anwar Sanusi, seluruh pimpinan di Kemnaker
              harus berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan potensi dan kompetensi pegawai
              di Kemnaker. Sebab pemetaan potensi dan kompetensi PNS ini pada dasarnya untuk melihat
              sejauhmana kompetensi pegawai yang menempati posisi atau jabatannya masing-masing.

              "Pemetaan  atau  maping  ini  juga  merupakan  sebuah  keharusan  sebagai  agar  kita  bisa
              mengetahui kira-kira apa yang harus dilakukan. Terutama bagi unit yang memperoleh mandat
              untuk melakukan pengelolaan SDM Arapatur," kata Anwar Sanusi.

              Anwar  Sanusi  mengungkapkan,  hasil  dari  pemetaan  potensi  dan  kompetensi  menjadi  acuan
              dalam penerapan prinsip the right man on the right place in the right time berdasarkan kualifikasi,
              kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang ras, warna
              kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.

              "Hal  tersebut  merupakan  salah  satu  unsur  penting  diterapkannya  sistem  merit  pada  suatu
              instansi seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
              Manajemen PNS, dan saat ini akan kita terapkan pula di Kemnaker ini," kata Anwar Sanusi.

              Anwar Sanusi menjelaskan, sasaran dari pemetaan potensi dan kompetensi ini diperkirakan 3000
              pegawai Kemnaker yang memenuhi kriteria pemenuhan talenta pegawai, dari golongan II hingga
              golongan  IV,  baik  jabatan  fungsional  tertentu,  jabatan  fungsional  umum  maupun  jabatan
              administrasi.

              Anwar Sanusi meminta dukungan pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama, dan seluruh
              pegawai  di  lingkungan  Kemnaker  untuk  melakukan  hal  terbaik  agar  proses  pemetaan  dapat
              berjalan sebaik-baiknya. "Sehingga pada akhirnya Kemnaker memiliki database, berisi rekam
              dari  seluruh  pemetaan  kompetensi  yang  akan  menjadi  talentfull  dan  digunakan  bagi
              pengembangan karir pegawai di Kemnaker," ujarnya.

              Sedangkan  Psikolog,  Dr.  Dearly,  M.PSi.,  selaku  assesor,  menegaskan  yang  digali  dalam
              pemetaan kompetensi ada dua. Pertama, kompetensi manajerial terkait berbagai pengetahuan,
              ketrampilan, sikap atau perilaku yang dapat diukur untuk memimpin atau mengelola unit kerja.

              Kedua, kompetensi sosial kultural yakni semua pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku
              yang  dapat  diamati,  diukur,  dan  dikembangkan  terkait  pengalaman  berinteraksi  dengan
              masyarakat majemuk dalam hal agama, suku bangsa, budaya, wawasan kebangsaan, yang harus
              dipenuhi oleh pemangku jabatan sehingga bisa memperoleh hasil kerja sesuai peran fungsi atau
              jabatannya.

              "Kedua kompetensi itu mengacu kepada PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017," ujarnya.














                                                           196
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202