Page 193 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 193

Melalui sosialisasi potensi dan kompetensi ini, Anwar berharap seluruh pimpinan di Kemnaker
              dapat berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan potensi dan kompetensi pegawai
              di  Kemnaker.  Sebab,  pemetaan  ini  pada  dasarnya  untuk  melihat  sejauh  mana  kompetensi
              pegawai yang menempati posisi atau jabatannya masing-masing.

              "Pemetaan  atau  mapping  ini  juga  merupakan  sebuah  keharusan  sebagai  agar  kita  bisa
              mengetahui kira-kira apa yang harus dilakukan. Terutama bagi unit yang memperoleh mandat
              untuk melakukan pengelolaan SDM Aparatur," kata Anwar.

              Hasil dari pemetaan potensi dan kompetensi akan menjadi acuan dalam penerapan prinsip the
              right man on the right place in the right time berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
              secara adil dan wajar. Hal itu dilakukan tanpa membedakan latar belakang ras, warna kulit,
              agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi fisik.

              "Hal  tersebut  merupakan  salah  satu  unsur  penting  diterapkannya  sistem  merit  pada  suatu
              instansi seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
              Manajemen PNS, dan saat ini akan kita terapkan pula di Kemnaker ini," tutur Anwar.

              Anwar  menjelaskan,  sasaran  dari  pemetaan  potensi  dan  kompetensi  ini  diperkirakan  3000
              pegawai Kemnaker yang memenuhi kriteria pemenuhan talenta pegawai, dari golongan II hingga
              golongan  IV,  baik  jabatan  fungsional  tertentu,  jabatan  fungsional  umum  maupun  jabatan
              administrasi.

              Dukungan pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama, dan seluruh pegawai di lingkungan
              Kemnaker,  sambung  Anwar,  sangat  dibutuhkan  untuk  agar  proses  pemetaan  dapat  berjalan
              sebaik-baiknya. "Sehingga pada akhirnya Kemnaker memiliki database, berisi rekam dari seluruh
              pemetaan kompetensi yang akan menjadi talent full dan digunakan bagi pengembangan karir
              pegawai di Kemnaker," ujarnya.

              Sedangkan  psikolog  sekaligus  asesor,  Dr.  Dearly,  menegaskan  yang  digali  dalam  pemetaan
              kompetensi  ada  dua.  Pertama,  kompetensi  manajerial  terkait  berbagai  pengetahuan,
              keterampilan, sikap atau perilaku yang dapat diukur untuk memimpin atau mengelola unit kerja.

              Kedua, kompetensi sosial kultural yakni semua pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku
              yang  dapat  diamati,  diukur,  dan  dikembangkan  terkait  pengalaman  berinteraksi  dengan
              masyarakat majemuk dalam hal agama, suku bangsa, budaya, wawasan kebangsaan, yang harus
              dipenuhi oleh pemangku jabatan sehingga bisa memperoleh hasil kerja sesuai peran fungsi atau
              jabatannya.

              "Kedua kompetensi itu mengacu kepada PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017," ujarnya. (*)
























                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198