Page 188 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 188

"Makanya itu kami meminta kepada pemerintah pusat dan Pemprov NTB agar 4.000 orang ini
              bisa kerja. Terlebih perusahaan Malaysia sudah meminta PMI dari NTB, tapi yang ada pengiriman
              tidak diizinkan," katanya.

              "Kami khawatir negara penempatan beralih mencari tenaga kerja dari negara lain dan inilah yang
              kita tidak inginkan, karena jika itu terjadi otomatis permintaan PMI kita berkurang, karena sudah
              diambil negara lain, akhirnya masyarakat dirugikan dan efeknya juga daerah," tambah Muazzim
              Akbar.

              Sementara  itu,  Sekretaris  APPMI  Tamam  mengakui  dari  4.000  PMI  yang  siap  berangkat
              dibutuhkan  pada  pengelolaan  kelapa  sawit  dan  itu  sektor  yang  tidak  berdampak.  Bahkan,
              informasi Malaysia sudah hampir 4 juta ringgit per hari atau Rp12 miliar per hari kerugian karena
              kekurangan tenaga kerja, khususnya kelapa sawit yang tidak dipanen.

              Ia menegaskan bahwa permintaan PMI asal NTB bukan atas dasar kepentingan APPMI melainkan
              masyarakat  yang  ingin  bekerja  ke  luar  negeri,  khususnya  Malaysia  agar  bisa  menghidupi
              keluarganya.

              "Kalau masalahnya COVID-19, 'user' negara penempatan sudah menyiapkan prokes COVID-19
              secara ketat. Kami pun juga demikian mereka yang akan berangkat sudah melalui rangkaian tes
              termasuk mematuhi prokes," katanya.

              Kemenaker  mengeluarkan  Keputusan  Menaker  nomor  151  tahun  2020,  tentang  Penghentian
              Sementara Penempatan PMI. Kemudian Kemenaker membuka kembali PMI melalui keputusan
              nomor 294 tahun 2020 yang telah ditandatangani 29 Juli 2020. Hal ini dilakukan dalam rangka
              pemulihan ekonomi nasional (PEN).

              Terdapat 14 negara yang jadi dibuka Kemenaker untuk PMI bekerja, namun tanpa Malaysia.

              Adapun ke-14 negara dan wilayah itu meliputi Aljazair, Australia, Hong Kong, Korsel, Kuwait,
              Maladewa, Nigeria, Uni Emirat Arab, Polandia, Qatar, Taiwan, Turki, Zambia, dan Zimbabwe.







































                                                           187
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193