Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 186

"Sistem merit ini mengedepankan aspek profesionalitas dalam pengembangan dan pemilihan
              calon-calon pimpinan yang akan menduduki posisi di Kemnaker. Dengan adanya sistem merit
              ini, diharapkan kita akan memiliki berbagai talent yang siap ditempatkan dan siap menjalankan
              tugas pemerintahan di bidang ketenagakerjaan," kata Anwar Sanusi dalam sambutan sekaligus
              arahannya.

              Melalui sosialisasi potensi dan kompetensi ini, kata Anwar Sanusi, seluruh pimpinan di Kemnaker
              harus berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan potensi dan kompetensi pegawai
              di Kemnaker. Sebab pemetaan potensi dan kompetensi PNS ini pada dasarnya untuk melihat
              sejauhmana kompetensi pegawai yang menempati posisi atau jabatannya masing-masing.

              "Pemetaan  atau  maping  ini  juga  merupakan  sebuah  keharusan  sebagai  agar  kita  bisa
              mengetahui kira-kira apa yang harus dilakukan. Terutama bagi unit yang memperoleh mandat
              untuk melakukan pengelolaan SDM Arapatur," ujar Anwar Sanusi.

              Ia  mengungkapkan,  hasil  dari  pemetaan  potensi  dan  kompetensi  menjadi  acuan  dalam
              penerapan prinsip the right man on the right place in the right time berdasarkan kualifikasi,
              kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang ras, warna
              kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.

              "Hal  tersebut  merupakan  salah  satu  unsur  penting  diterapkannya  sistem  merit  pada  suatu
              instansi seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
              Manajemen PNS, dan saat ini akan kita terapkan pula di Kemnaker ini," ujarnya.

              Anwar Sanusi menjelaskan, sasaran dari pemetaan potensi dan kompetensi ini diperkirakan 3000
              pegawai Kemnaker yang memenuhi kriteria pemenuhan talenta pegawai, dari golongan II hingga
              golongan  IV,  baik  jabatan  fungsional  tertentu,  jabatan  fungsional  umum  maupun  jabatan
              administrasi.

              Oleh karena itu,Anwar Sanusi meminta dukungan pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama,
              dan seluruh pegawai di lingkungan Kemnaker untuk melakukan hal terbaik agar proses pemetaan
              dapat berjalan sebaik-baiknya.

              "Sehingga  pada  akhirnya  Kemnaker  memiliki  database,  berisi  rekam  dari  seluruh  pemetaan
              kompetensi yang akan menjadi talentfull dan digunakan bagi pengembangan karir pegawai di
              Kemnaker," tuturnya.

              Sedangkan Psikolog Dearly selaku assesor menegaskan, yang digali dalam pemetaan kompetensi
              ada dua. Pertama, kompetensi manajerial terkait berbagai pengetahuan, ketrampilan, sikap atau
              perilaku yang dapat diukur untuk memimpin atau mengelola unit kerja.

              Kedua, kompetensi sosial kultural yakni semua pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku
              yang  dapat  diamati,  diukur,  dan  dikembangkan  terkait  pengalaman  berinteraksi  dengan
              masyarakat majemuk dalam hal agama, suku bangsa, budaya, wawasan kebangsaan, yang harus
              dipenuhi oleh pemangku jabatan sehingga bisa memperoleh hasil kerja sesuai peran fungsi atau
              jabatannya.

              "Kedua kompetensi itu mengacu kepada Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017," ujarnya.CM











                                                           185
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191