Page 216 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 AGUSTUS 2021
P. 216
Judul Dampak PPKM, Kemenaker: Hampir 48 Persen Pekerja Terancam PHK
dan Dirumahkan
Nama Media kompas.com
Newstrend Dampak Virus COVID-19 dalam Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://money.kompas.com/read/2021/08/19/133300426/dampak-
ppkm-kemenaker--hampir-48-persen-pekerja-terancam-phk-dan-
dirumahkan
Jurnalis Ade Miranti Karunia
Tanggal 2021-08-19 13:33:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Berdasarkan data dari Kementerian
Ketenagakerjaan yang dihimpun dari berbagai provinsi di wilayah Jawa dan Bali, dari total
pekerja pada kategori sektor kritikal, esensial dan non esensial terdapat 24,66 persen pekerja
yang berpotensi ter-PHK dan 23,72 persen dirumahkan sehingga total hampir 48 persen mereka
yang terdampak secara serius dari adanya kebijakan ini
negative - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) BSU ini sama dengan kebijakan yang
diterapkan pada saat kita menghadapi awal pandemi tahun 2020
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Surat edaran ini mendorong agar
pimpinan perusahaan dapat segera menyusun perencanaan pelaksanaan keberlangsungan
usaha, antara lain melalui pembuatan mitigasi risiko dan identifikasi respons dampak pandemi
dengan pertimbangan besarnya potensi pekerja yang terancam PHK atau dirumahkan
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan hampir 48 persen pekerja yang
bekerja di sektor kritikal, esensial dan nonesensial terancam terkena Pemutusan Hubungan Kerja
( PHK ) dan dirumahkan. Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, hal tersebut
diakibatkan dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
yang berlaku dari 6 Juli 2021 hingga sekarang. Para pekerja yang berpotensi terkena PHK dan
dirumahkan ini rata-rata bekerja di wilayah Jawa dan Bali.
215