Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 29
Judul Disnaker Usul UMK Naik Rp 150 Ribu, Buruh Minta Rp 600 Ribu
Nama Media republika.co.id
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qjyp8f428/disnaker-usul-umk-naik-rp-
150-ribu-buruh-minta-rp-600-ribu
Jurnalis Ratna Puspita
Tanggal 2020-11-18 05:31:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Rudolf (Anggota Dewan Pengupahan Kota Bekasi) Dapat saya jelaskan bahwa dari
serikat pekerja kita menyampaikan upah khusus untuk Kota Bekasi 2021 sebesar 13,7 persen.
Itu angka yang kita sampaikan sejak awal, angka itu masih bisa kita diskusikan
negative - Rudolf (Anggota Dewan Pengupahan Kota Bekasi) Kalau (usulan Disnaker) kita bagi
30 hari, maka sehari kita dapat Rp 5.000 kenaikan. Nasi uduk saja enggak dapat Rp 5.000. Masa
iya kenaikan kita Rp 5.000 bagaimana berbicara menaikan kesejahteraan karyawan dan pekerja
neutral - Ika Indah Yarti (Kepala Disnaker Kota Bekasi) Kami mengikuti PP 78 sebagaimana inflasi
yang kita hitung dari inflasi nasional dan PDB laju pertumbuhan ekonomi juga secara nasional.
Dan hal itu yang tidak bisa diterima serikat karena tetap menginginkan dari pemerintah ada
kenaikan
neutral - Ika Indah Yarti (Kepala Disnaker Kota Bekasi) Keinginannya serikat (pekerja)
menginginkan (pakai) inflasi di Kota Bekasi. Karena kami masih pakai nasional. Nasional kan,
keduanya baik inflasi dan PDB kan sudah ada. Kita bisa lihat bersama data itu di BPS ada
Ringkasan
Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Bekasi masih belum diputuskan. Dari sisi pekerja
mengusulkan kenaikan UMK 2021 sebesar 13,7 persen dari UMK sebelumnya yakni Rp 4.589.708,
yakni Rp 628.789, sedangkan usulan Disnaker sebesar 3,27 persen atau Rp 150.083.
Anggota Dewan Pengupahan Kota Bekasi dari unsur pekerja, Rudolf, mengatakan, rapat terakhir
yang berlangsung sepanjang Selasa (17/11) sangat dinamis.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi memberikan usulan angka 3,27 tersebut didapat dari
perkembangan inflasi dan PDB tahun berjalan yang menunjukkan kondisi ekonomi riil selama
pandemi Covid-19 berlangsung
28