Page 185 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 185
Judul Ini Alasan Pemerintah Ringankan Biaya Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Nama Media okezone.com
Newstrend Diskon Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://economy.okezone.com/read/2020/09/09/320/2275024/ini-
alasan-pemerintah-ringankan-biaya-iuran-bpjs-ketenagakerjaan
Jurnalis Michelle Natalia,
Tanggal 2020-09-09 16:37:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menaker) Berdasarkan hasil survei online LIPI bersama Pusat Litbang
Kemnaker dan Lembaga Demografi FEB UI pada 24 April hingga 2 Mei 2020 lalu, menunjukkan
bahwa pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi aspek ketenagakerjaan dan keberlangsungan
usaha di Indonesia
negative - Ida Fauziyah (Menaker) Dampaknya ke dunia usaha adalah menurunnya produksi,
terganggunya cash flow, pengurangan jam kerja, kesulitan membayar kewajiban dan pekerja
sehingga banyak yang dirumahkan dan di-PHK. 39,4% usaha terhenti dan 57,1% mengalami
penurunan produksi
neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Relaksasi ini berupa penyesuaian iuran program BPJS
Ketenagakerjaan selama masa Covid-19, yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi) pada 31 Agustus 2020 lalu
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah
menimbulkan dampak yang sangat besar, dimulai dari krisis kesehatan, yang kemudian secara
luas berdampak pada perekonomian nasional dan global. Pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi
sangat tajam, mengakibatkan perekonomian nyaris jatuh dalam jurang resesi.
INI ALASAN PEMERINTAH RINGANKAN BIAYA IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa pandemi
Covid-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar, dimulai dari krisis kesehatan, yang
kemudian secara luas berdampak pada perekonomian nasional dan global. Pertumbuhan
ekonomi dunia terkoreksi sangat tajam, mengakibatkan perekonomian nyaris jatuh dalam jurang
resesi.
184